Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hantu Punya Jenis Kelamin? Apakah Mereka Hobi Nonton Miyabi?

26 September 2021   22:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:48 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Barang kali kita semua pernah mempertanyakan, apakah benar mereka itu perempuan dan kenapa mereka bisa balas dendam setelah mati? Kenapa harus menunggu mati baru bisa balas dendam? Ada apa dengan hantu? Kenapa mereka menjadi hantu dan kenapa nama mereka sama? Melalui beberapa paragraf berikut penulis akan bahas keseluruhan.

Cerita hantu kuntilanak yang menuntut balas dendam,  penderitaannya selama hidup adalah sebuah ketidakmampuan tokoh hantu tersebut selama menjadi manusia. Seolah memberikan gambaran bahwa perempuan kerap menjadi objek kejahatan yang mana pelakunya adalah seorang laki-laki.

Di balik semua keseraman dan keangkerannya, hantu-hantu ini nyatanya adalah sebuah refleksi dari keberadaan perempuan kala itu yang tidak memiliki kekuasaan sebesar laki-laki. Mereka adalah simbol kemalangan bagi seorang perempuan yang tertindas, tidak mampu melawan secara fisik, tidak memiliki posisi strategis yang dapat mengembalikan keadaan.

Sementara kebanyakan cerita asal-usul perempuan yang menjadi hantu diakibatkan oleh rasa keputusasaan, dan harapan yang tandas. Seperti pada kasus seorang perempuan yang menjadi objek pemerkosaan, kemudian ia putus asa lalu bunuh diri dan setelah itu rohnya gentayangan menjadi hantu.

Menariknya adalah mereka yang menjadi hantu masih memiliki ingatan layaknya manusia yang masih hidup lengkap dengan organ otaknya. Itulah sisi gaib dalam kehidupan perempuan saat ini. Seolah-olah perempuan adalah makhluk yang paling pendendam dan kejam di muka bumi ini. Jauh dari yang biasa para penyair deskripsikan melalui puisi-puisi romantisnya.

Sekalipun cerita hantu perempuan tidak tampak memberikan pelajaran bagi para penikmat cerita horor, nyatanya melalui kisah hantu perempuan ini kita dapat memetik sebuah amanat bahwa perempuan juga butuh cinta sama seperti lelaki. Maka belailah rambut mereka dengan kasih sayang. Karena kekuatan seorang perempuan tidak seperti laki-laki dengan semua statusnya dan kekuasaannya, tetapi terletak pada arti kebebasan yang penuh cinta.


KENAPA HANTU LAKI-LAKI KEBANYAKAN HIDUNG BELANG?

Berbeda sekali dengan penokohan perempuan dalam hantu Kuntilanak atau Wewegombel, hantu laki-laki seperti Genderuwo memiliki karakter yang sangat menyimpang. Melalui cerita-cerita tentang Genderuwo yang kerap menculik, menyamar sebagai seorang suami, sampai meniduri korbannya adalah perilaku kriminal laki-laki yang menyimpang di jagat kasar ini. Entah apa yang membuat Genderuwo berhasrat untuk meniduri manusia. Alasan-alasan yang coba dikemukakan melalui cerita horor ini tidak sama sekali masuk akal. Namun dipercaya oleh masyarakat yang kepalang mengonsumsinya.

Ada beberapa kemungkinan kenapa cerita ini dibuat: yang pertama barang kali Genderuwo merupakan sebuah refleksi dari kelakuan buruk terhadap perempuan yang tidak berujung seperti kasus pemerkosaan. Bahwa laki-laki digambarkan oleh sesosok ini sebagai makhluk yang haus akan berahi dan hasrat bercinta. Rasa tertariknya terhadap perempuan hanya sebatas fisik berupa keindahan, kecantikan, serta kemolekan tubuh perempuan.

Atau dugaan yang kedua, melalui tokoh hantu ini kita dapat melihat bahwa sebenarnya memberikan tanda perintah untuk laki-laki agar selalu berada di rumah dan senantiasa menjaga istri-istri mereka. Dari berbagai kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Genderuwo atau oleh manusia serupa Genderuwo yang diakibatkan karena kurangnya perlindungan dari seorang suami.

Baru-baru ini muncul tokoh baru dalam isu hantu laki-laki yang beredar pada peradaban modern, katakanlah hantu laki-laki bernama Kolor Ijo yang tidak kalah biadabnya dengan Genderuwo. Bahkan hantu Kolor Ijo diceritakan mampu menyelinap ke kamar perawan dan menidurinya tanpa diketahui oleh siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun