Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Literasi, Bukan Sinetron Azab Malas Membaca dari Orang Tua

15 Juni 2021   02:00 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:52 906
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperlihatkan sesuatu kepada anak adalah cara lain sebelum seorang anak dikenalkan kepada buku. Jika seorang anak suka sekali dengan bentuk bulan, maka perlihatkan kepadanya bentuk bulan saat terjadi fenomena alam. Atau jika si anak menyukai seni rupa seperti lukisan, maka ajak si anak untuk melihat keindahan.

Berdiskusi dengan anak adalah salah satu pemantik untuk menumbuhkan sebuah nikmat berliterasi. Sebagai orang dewasa yang perlu kita lakukan saat berdiskusi adalah menurunkan akseptasi. Tidak semua anak langsung paham dengan apa yang kita sampaikan, maka kita perlu memahami keterbatasan pemikiran anak. Ambilah contoh-contoh yang rasional dan sederhana. Seperti mendiskusikan fenomena hujan dengan analogi merebus air dengan panci yang tertutup rapat.

Beberapa cara di atas mudah-mudahan dapat membantu orang tua dalam menumbuhkan semangat berliterasi bagi anak sebelum mengenal buku. Jika anak memperlihatkan tanda-tanda ketertarikan terhadap buku dan tulisan, barulah tugas orang tua adalah memfasilitasi. Bukan memaksa anak untuk giat membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun