Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengaruh Kapitalis terhadap Bahasa

5 Juni 2021   00:04 Diperbarui: 30 Mei 2023   10:50 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gara-gara lowongan pekerjaan les bahasa asing ramai dipenuhi pelanggan.

Cita-cita berbahasa yang satu tercantum dalam teks sumpah pemuda, berbahasa satu bahasa Indonesia. Pada tanggal 27 sampai 28 Oktober tahun 1959 para pemuda terdahulu telah merumuskan dan mengikrarkan keputusan Kongres Pemuda Dua.

Di luar dari pertanyaan apakah sumpah pemuda itu nyata adanya atau tidak, jelasnya sampai saat ini kita semua telah setuju dengan keputusan di masa itu yang padahal sebenarnya kita hanyalah pemegang tongkat estafet semata tanpa memahami betul maksud dan tujuan Sumpah Pemuda.

Selain Formal dan Nonformal Bahasa Indonesia Sebatas Teks

Di dusun-dusun, kecamatan, kabupaten, dan kota baik dalam lingkungan formal seperti sekolah, kampus, dan instansi juga dalam lingkungan nonformal, perayaan hari Sumpah Pemuda selalu dibarengi dengan kegiatan lomba menulis, berpidato ataupun berorasi. Sementara dalam kehidupan di luar 28 Oktober, kita kembali melihat spanduk iklan berbahasa asing, kata-kata mutiara berisi campur kode bahasa asing, dan lain sebagainya. Seolah memberikan simbol bahwa bahasa Indonesia hanyalah formalitas dalam akademik saja, tanpa adanya upaya membangun semangat nasionalis dalam berbahasa.

Bahasa Indonesia sekedar imajinasi saja, mereka tersebar dalam novel, cerpen, puisi atau teks nonfiksi dengan bentuk rangkaian kata-kata. Sebagai media penyumbang moril berbahasa Indonesia, keberadaan sastra tidak terlalu memberikan dampak yang nyata. Selain minat baca yang semakin surut, juga karena masyarakat kita lebih suka melihat, dan mendengarkan ketimbang berimajinasi dengan tulisan. Kata-kata mutiara seorang youtuber lebih didengar dan mendapat perhatian dari jutaan masyarakat di negeri ini, ketimbang kalimat-kalimat bijak Ws. Rendra atau Pramudya. Padahal bentuk kalimat si youtuber tersebut tidak memiliki kaidah tata bahasa Indonesia yang baik.

Pengaruh Realitas

Ideologi kapitalis telah sedemikian rupa merubah kedudukan bahasa Indonesia di tanahnya sendiri. Bahasa asing menjadi kegemaran tersendiri. Selain tampil gaul dan terlihat intelek, bahasa asing nyatanya dianggap memberikan masa depan yang cukup cerah dalam mencari pencapaian hidup, pekerjaan, uang, karir, dan kedudukan. Para pebisnis menganggap bahasa asing lebih menarik untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan belakangan kaum elit menggunakannya untuk berkampanye dalam akun media sosial mereka.

Munculnya ungkapan generasi zaman now yang keluar dari mulut seorang kepala negara secara dalam telah merusak struktur tata bahasa Indonesia. Contoh lain istilah car free day yang cukup populer di daerah perkotaan turut mengambil bagian kemerosotan. 

Lestarikan bahasa daerah, utamakan bahasa Indonesia dan Kuasai bahasa asing merupakan kesimpulan dari UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Ibarat anak bayi yang berumur tua, tidak banyak pemuda yang mencari tahu atau bahkan membaca peraturan berbahasa yang dirumuskan dalam UU 24 Tahun 2009 ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun