Mohon tunggu...
Admin
Admin Mohon Tunggu... Jurnalis - Read To Write

Menulislah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ketua DPP GMNI Bidang Jaringan Pelajar dan Mahasiswa Minta Pemerintah Kaji Ulang Soal UKT

11 Juni 2020   14:54 Diperbarui: 11 Juni 2020   14:49 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riyan Septiandri Ketua DPP GMNI bidang jaringan mahasiswa dan pelajar

Jakarta,-  Dunia pendidikan adalah salah satu aspek yang sangat terdampak oleh pandemi covid 19, sistem pembelajaran kuliah online (daring) merupakan salah satu terobosan pemerintah untuk memutus mata rantai covid 19.

Namun dalam pelaksanaannya banyak sekali yang harus diperhatikan dan harus di evaluasi, terlebih mengingat banyaknya daerah-daerah pedalaman di indonesia yang masih belum terjangkau jaringan internet, hal ini jelas sekali menghambat, belum lagi keluhan mahasiswa tentang membengkak nya biaya pulsa dalam perkuliahan daring tersebut, ungkapnya (Ketua DPP GMNI bidang jaringan mahasiswa, pelajar dan millenial Riyan Septiandri)

Riyan juga menyampaikan Penting kiranya pembebanan UKT (uang kuliah tunggal) dikaji kembali dengan berbagai formula untuk semata-mata kelancaran mahasiswa dalam proses perkuliahan di tengah pandemi ini.

"Saya rasa hal ini perlu adanya kebijakan yang mengatur tentang kompenensasi UKT, mungkin bisa saja adanya potongan terhadap UKT karena mahasiswa mempunyai beban lain dalam perkuliahan daring ini, mengingat kuliah daring ini juga mahasiswa tidak bisa memanfaatkan fasilitas kampus tersebut. Adalah hal wajar jika fasilitas tidak dapat dimanfaatkan penuh maka mahasiswa meminta kebijakan pemotongan UKT tersebut", ungkap Riyan. (11-06-2020)

Lebih lanjut, Riyan juga menambahkan, "kiranya sangat penting kebijakan tentang UKT ini diambil oleh kementrian terkait untuk melakukan tindakan yang konkrit dan jelas guna meringankan beban mahasiswa mengingat adanya program tentang kampus merdeka, Program ini harus lebih condong untuk memerdekakan pembelajaran pada mahasiswa. Jangan sampai program kampus merdeka hanya menjadi jargon dan bahan untuk jualan saja tetapi tidak dapat mengakomodir keresahan yang dialami mahasiswa" Pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun