Mohon tunggu...
Muhamad Salwan Syahrianda
Muhamad Salwan Syahrianda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa dari Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, UPI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2022: "Bojong Production" sebagai Sarana Pemberdayaan Produk UMKM Khas dari Masyarakat Desa Bojong

11 Agustus 2022   19:31 Diperbarui: 11 Agustus 2022   19:38 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rencana Logo "BOJONG PROUDUCTION". Dokpri

Universitas Pendidikan Indonesia pada Tahun 2022 tepatnya pada tanggal 11 Juli – 10 Agustus, telah menyelenggarakan kembali kegiatan KKN Tematik. Kegiatan KKN Tematik UPI ini memiliki tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM-Purpesnas Kemendibudristek” dimana hal tersebut diharapkan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dari masyarakat dalam menggunakan media digital, 

alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam kehidupan sehari-hari secara bijak. Dalam program SDG’s Desa, terdapat 18 tujuan pokok program yang merujuk pada kearifan lokal. Salah satunya yaitu “Desa tanpa kesenjangan”. Kesenjangan yang terjadi di lingkungan masyarakat ini bermacam-macam dan mencakup dalam berbagai aspek kehidupan, dan salah satunya yaitu dalam aspek ekonomi.

Kesenjangan ekonomi masih sering terjadi di lingkungan masyarakat, baik pada masyarakat kota maupun masyarakat desa. Salah satunya ialah terjadi di Desa Bojong, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur. Ketua BUMDes Desa Bojong, Bapak Adi Kurniawan menuturkan masyarakat Desa Bojong sebanyak kurang lebih 60% itu melakukan kegiatan UMKM.

Wawancara dengan Ketua BUMDes, Bapak Adi Kurniawan. Dokpri
Wawancara dengan Ketua BUMDes, Bapak Adi Kurniawan. Dokpri

“Masyarakat Desa Bojong itu unik, meskipun cukup banyak lahan pertanian yang ada di Desa Bojong, tapi kurang lebih 60% warganya itu bergerak di kegiatan UMKM, sisanya beragam ada yang bekerja di perkantoran, ada yang tani, dan lain-lain.” Ujarnya, Sabtu (23/07/2022).

Namun, dalam usahanya tersebut adanya ketidakmertaan yaitu ada yang sukses dalam usahanya dan ada juga yang terkendala bahkan sampai berhenti dalam usahanya tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut BUMDes bekerjasama dengan pihak Desa, Karang Taruna dan para pelaku UMKM di Desa Bojong tersebut dengan mengadakan program-program yang mendukung dan mengatasi permasalahan tersebut.

Pada saat ini BUMDes, Karang Taruna Desa, dan pihak Desa memiliki program yaitu diadakan pameran produk UMKM di lingkungan kantor Desa serta Pemasaran Produk UMKM dengan memanfaatkan MASKARA (Mobil Aspirasi Kampung Juara) pada kegiatan Car Free Day setiap hari minggu. 

Dengan adanya program tersebut, diharapkan dapat membantu mempromosikan produk UMKM masyarakat Bojong serta memiliki kesempatan yang sama dalam memasarkan produk-produknya sehingga dapat mengurangi kesenjangan pada aspek ekonomi di masyarakat Desa Bojong.

Dalam pelaksanaannya, program tersebut dirasa masih kurang efektif karena kurangnya minat masyarakat untuk membeli produk UMKM tersebut. Masyarakat merasa lebih baik membeli produk-produk yang ada di supermarket atau membeli barang secara online.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, kegiatan ekonomi berbasis digital di kawasan pedesaan dinilai dapat menjadi solusi dalam rangka pemerataan dan mengatasi kesenjangan akibat terpusatnya kegiatan-kegiatan ekonomi di perkotaan serta meningkatkan minat masyarakat terhadap produk UMKM. 

Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi digital diharapkan masyarakat memanfaatkan peluang terdapat dalam menjalankan kegiatan UMKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun