Mohon tunggu...
MUHAMAD NGAFIFI
MUHAMAD NGAFIFI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang berikhtiar untuk terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Merpati "Megan" Sayidatina Aisyah di Masjidil Haram

17 Desember 2019   17:22 Diperbarui: 17 Desember 2019   17:28 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkunjung ke tanah suci Makkah (Masjidil Haram) dan Madinah (Masjid Nabawi) merupakan dambaan dan cita-cita kaum Muslim seluruh dunia. Umat Islam datang ke kota suci dari berbagai penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah Umroh dan menunaikan rukun Islam ke lima, ibadah haji. 

Setiap hari dan sepanjang tahun kota Makkah dan Madinah tidak pernah sepi jamaah. Kedua kota ini selalu dipadati jamaah hingga layak menjadi kota yang tidak pernah mati selama 24 jam penuh. Terlebih di Masjidil Haram, Makkah di mana sepanjang waktu kaum muslim melaksanakan Tawaf. Hanya pada waktu-waktu sholat saja aktivitas tawaf berhenti sejenak.

Pada musim haji dan bulan Ramadhan, kedua kota ini memang lebih ramai dari hari-hari biasa. Namun demikian, ternyata pada bulan Desember jamaah Umroh juga sangat banyak sekali. Berdasarkan pengalaman penulis yang tinggal di Saudi selama tiga tahun pada bulan November sampai dengan Februari biasanya merupakan puncak jamaah umroh ziarah ke tanah suci Makkah dan Madinah. 

Pada tanggal 16-17 Desember 2019 ini, penulis melaksanakan ibadah umroh dari kota Riyadh menuju kota Suci Makkah Al Mukaromah. Umroh yang sangat special karena ini merupakam umroh terakhir sebelum penulis harus kembali ke tanah air setelah selesai penugasan di Sekolah Indonesia Riyadh selama tiga tahun. Seperti halnya jamaah dari Indonesia yang akan meninggalkan kota Makkah maka penulis juga ingin melaksanakan Tawaf Wada. 

Ada suatu yang menarik yang ingin penulis bagikan kepada para pembaca di tanah air dan baru kali ini sempat untuk menuliskannya. Di kota suci Makkah dan Madinah ternyata banyak sekali burung Merpati (Dara) yang berkembang biak  dengan baik. Merpati-merpati ini banyak bersarang diantara sela-sela bangunan masjid, hotel, dan di sela-sela jendela. 

Merpati ini jumlahnya sangat banyak sekali hingga tak terhitung jumlah pastinya. Merpati-merpati ini juga banyak dijumpai di kota-kota lain di Arab Saudi seperti di Jeddah dan Riyadh. Biasanya pada musim panas di Arab Saudi antara bulan April-Oktober, merpati Megan bertelur dan berkembang biak.

Merpati di Masjidil haram dan kota-kota lainnya di Saudi ini mayoritas berwarna biru laut yang agak gelap atau lebih dikenal dengan "Merpati Megan".  Alkisah, merpati-merpati megan ini merupakan peliharaan Sayidatina Aisyah RA, istri Nabi Muhammad S.A.W. Oleh karena itu, jamaah seringnya menyebutnya dengan "Merpati Aisyah". Jika hal ini benar maka merpati ini sudah ada sejak lama di Makkah, Madinah dan kota-kota lainnya.

Merpati di Masjidil Haram ini sangat disayang oleh para jamaah Haji dan Umroh. Tidak sedikit dari jamaah yang gemar memberi makan merpati Megan dengan biji-bijian yang dapat dibeli disekitar tanah-tanah lapang tempat berkumpulnya merpati seperti yang terdapat di daerah Ajyad, di samping terminal Shutle Bus. 

Berdasarkan pengalaman penulis yang menyempatkan memberi makan merpati setelah menjalankan sholat Subuh, harga makanan merpati itu 1 plastik 5 riyal (sekitar Rp.18.000) dan kalau membeli tiga plastik harganya 10 riyal (sekitar Rp.36) dengan asumsi kurs 1 SAR = Rp.3.672. Selain membeli di area sekitar berkumpulnya merpati, ada juga jamaah termasuk dari Indonesia yang membawa langsung biji-bijian seperti jagung dari tanah air. 

Ada yang hanya dititipi oleh keluarga dan sahabat ada pula yang niat untuk dirinya sendiri. Banyak alasan dari jamaah memberi makan burung merpati itu. Ada yang karena memang begitu sayang dengan binatang kesayangan Aisyah RA, ada yang memberi makan karena ingin berswafoto dan ada pula yang memiliki mitos agar cepat memiliki keturunan bagi yang sudah berumah tangga. Apapun alasannya, sebagai sesama makhluk ciptaan Allah tentu kita harus menyayangi atau setidaknya tidak menyakiti, barangkali seperti itu konsep Hablu Minnafsi.

Merpati Megan Aisyah ini seolah menjadi salah satu icon tersendiri di kota Makkah yang tentu tidak kalah menariknya dengan Zam-Zam Tower yang berdiri megah di depan kompleks Masjidil Haram. Merpati Megan banyak berkumpul di waktu pagi sehabis sholat subuh antara pukul 06.00-08.00 WAS (Waktu Arab Saudi) dan menjelang senja setelah Ashar 16.00-18.00 WAS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun