Mohon tunggu...
Muhamad muktimaulana
Muhamad muktimaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih mencoba untuk menjadi penulis yang baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kaum Adam yang Ikut-ikutan Tren Korean Wave

12 Juli 2021   07:33 Diperbarui: 12 Juli 2021   07:37 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah ada yang sudah tahu dengan istilah Korean wave atau ada yang belum tahu, kalau diartikan kedalam bahasa Indonesia memang  cukup aneh ya yang artinya gelombang korea, istilah korean wave yang  sebenarnya yaitu  strategi dalam memperkenalkan dan menyebar luaskan nilai dan budaya negara korea terutama korea selatan kepada negara lain termasuk ke negara Indonesia. 

Awal mula sejarah munculnya Korean wave muncul pada tahun 1990-an setelah negara Korea berdiploma dengan negara Tiongkok pada tahun 1992, kemudian awal masuknya hiburan berbau korea itu ke Negara China melalui drama TV dan musik popnya lalu mendapatkan perhatian pada masyarakat China kepada budaya korea selatan ini, dengan mengandalkan media TV dan radio budaya korea dapat mengambil hati remaja Tionghoa pada tahun 1997 musik kpop dengan tariannya itu dikenal pada remaja disana, hingga muncul konser kpop perdana di Beijing pada tahun 2000, saat itu konser boyband yang bernama H.O.T mendapat penonton yang banyak sehingga seperti gelombang lautan manusia maka dari itu laporan berita korea memakai kata gelombang korea untuk menggambarkan konser ini.

Selain tujuan untuk menyebar luaskan budaya korea kepada belahan negara lain Korea memanfaatkan strategi marketing untuk menguasai pasaran dunia dengan industri hiburannya itu seperti melalui film yang dikenal Drakor (drama korea), musik K-popnya yang sangat membantu perekonomian Negara Korea selatan dan gaya hidup; gaya berpakaian, makanan khas korea dan produk korea. Jika melihat sejarah awal munculnya Korean wave peran utama dari tren ini berasal dari kaum remaja. 

Sejarah awal Korean wave masuk ke Indonesia karena munculnya K-Drama atau drama korea pada tahun 2002 di pertelevisian Indonesia, jika membicarakan drakor memang pasti tertuju pada genre romantisnya dengan didukung pemeran yang tampan dan cantik membuat acaranya semakin menarik, dengan meleburkan budaya tradisional dan modernnya ini Korea selatan menjadi patokan dunia fashion, dewasa ini  remaja Indonesia menggandrungi idolanya lewat gaya berpenampilan seperti pakaian, gaya rambut dan aksesoris tambahan. 

Mereka lebih meniru gaya berpakaian artis-artis korea, berkembangya industri kpop termasuk boyband dan girlbandnya dengan menyuguhkan video klip gerakan koreografi energik dan musik yang nikmat di dengar membuat Korean wave di sukai oleh kaum adam dan hawa.

Style rambut korea untuk pria yang paling diminati sekarang yaitu potongan rambut Comma hair potongan rambut ini dipopulerkan oleh Park Seo Joon ciri pada potongan ini, rambut poni yang melengkung kedalam untuk menutupi dahi bagian kanan atau kiri tergantung dari jalur rambut, selanjutnya potongan rambut Two block cirinya bagian samping dan belakang cukup pendek namun dibagian atas dibiarkan panjang untuk menutupi dahi, dan masih banyak lagi jenis potongan rambut ala korea dan sebagai penunjang penampilan style pakaian korea juga diminati cirinya seperti menggunakan warana yang cerah, over sized atau ukuran baju atau jaket yang melebihi badan, serta penggunaan kemeja flannel, dan hip hop shirts serta aksesoris yang tak lupa topi dan kacamata.

Jadi bisa kita patahkan asumsi sebagian masyarakat bahwa Korean wave hanya perempuan saja yang bisa ikut-ikutan tetapi itu salah tren Korean wave menjadi umum pada kalangan remaja baik laki-laki maupun perempuan.

Menyukai memanglah hal yang wajar bagi manusia, menyukai idola maupun menyukai diri sendiri jika dalam hal positif untuk diri kita masing-masing, mengikuti trend Korean wave ini termasuk globalisasi keterbukaan informasi kepada negara luar sehingga kita dapat mengetahui berbagai macam hal-hal khususnya pada nilai dan budaya tapi jika menyukai sesuatu harus lah yang wajar dan jangan terlalu berlebihan sebab apa yang berlebihan itu tidak baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun