Ramadhan hadir menjadi waktu spesial bagi kita semua. Â Memberikan dampak ekonomi, sosial hingga pendidikan. Dengan hadirnya serangkaian tulisan ini nanti sebagai manifestasi mengakarkan nilai-nilai yang terkandung dalam momentum ramadhan, khususnya peristiwa turunnya Al Qur'an.Â
Al Qur'an yang telah disepakati merupakan Kitab yang mejadi pedoman umat manusia khussusnya generasi setelah Risalah Ke Nabian yakni Nabi Muhammad SAW sebagai manusia yang diutus Alloh sebagai pemberi Syafa'at bagi kaumnya. AL Qur'an pula hadir menjadi penyempurna kitab-kitab sebelumnya mulai dari taurot, injil dan zabur yang telah diterima pula oleh masing-masing Nabi pilihan Alloh.Â
Al Quran yang merupakan kitab suci orang islam adalah sebagai bacaan. Â Yakni merupakan kumpulan tulisan-tulisan firman Alloh yang telah disusun dengan baik dan rapih. Dari makna kitab itu pula adalah kumpulan tulisan-tulisan yang tersusun rapih berupa lembaran hingga jilid. Secara literatur, Â Al Qur'an merupakan tulisan-tulisan yang tersusun dengan rapih berisi kalam Alloh SWT.Â
Secara bahasa Al Qur'an berarti bacaan atau dibaca.  Kata ini berasal dari masdar (kata benda )"qara'a yang berarti Membaca. Bagaimana  seorang muslim memaknai Al Quran dalam kehidupan sehari-hari.Â
Memaknai ayat pertama kali diturunkan yakni Surat Al 'Alaq 1-5. Alloh menurunkan lima ayat pertama Al Qur'an yang menekankan pentingnya membaca bagi umat manusia. KH. Nazarudin umar dalam unggahan di https://www.youtube.com/watch?v=4cpO9F7BqlE memberikan pandangan bahwa Al Qur'an sebagai surat undangan sekaligus tiket masuk ke asal keberadaan manusia yakni syurga.Â
Hal ini bisa dimaknai bahwa Al Qur'an yang berisi firman akan memberikan pesan-pesan spiritual kepada manusia untuk bisa memberikan pandangan dalam kondisi yang terjadi di dunia. Â Kitab yang berisi pesan-pesan tersebut harus mampu dibaca oleh manusia dengan baik yang menginginkan kedamaian menuju syurga nanti. Kemampuan membaca inilah yang menjadi pesan prioritas terhadap manusia itu sendiri agar mereka mau untuk terus membaca secara langsung maupun memahami makna yang terkandung didalamnya.Â
Secara tekstual, untuk membaca Al Qur'an itu sendiri memang memerlukan proses yang baik mulai dari mengerti unsur huruf, kata, kalimat sebagai bacaan umat muslim. Proses dapat membaca Al Qur'an pula bisa dimulai sejak dini bersama orang tua hingga guru ngaji di musholla hingga pesantren. Jika Al Qur'an sebagai bacaan maka seyogyanya umat muslim bisa kembali menjadikannya  sebagai bacaan yang bisa dilakukan  secara rutin, bahkan setiap hari menjadi teman bacaannya.Â
Beberapa pandangan penulis agar bisa membaca Al Qur'an dengan baik. Pertama, Ajarilah dirumah. Rumah yang menjadi madrasah pertama bagi anggotanya bisa membiasakan Al Qur'an sebagai menu wajib setiap harinya. Orang tua memberikan cara membaca hingga berdialog dengan anaknya terkait keindahan bacaan Al Qur'an mulai dari murottal hingg tilawah.Â
Kedua, Taman Pendidikan Al Qur'an. Â Tempat ini bisa menjadi pilihan si buah hati untuk bisa membaca Al Quran yang dimulai dari pengenalan huruf hingga cara membaca kitab tersebut. Berbagai metode dan model pembelajaran baca Al Qur'an sangat bervariatif.Â
Ketiga, Sekolah berbasis Al Qur'an. Sekolah ini bukanlah semata sekolah berbalut islam saja, namun sekolah yang memberikan ruang pada peserta didik untuk bisa belajar memaca Al Quran dengan baik dan benar. Â Secara umum, membaca Al qur'an dilakukan pada saat musim ramadhan saja.Â
Ke empat, Â Pondok Al Qur'an. Â Tempat ini akan memberikan pengalam mendalam tentang Al Qur'an dengan baik. Melalui bimbingan dan asuhan kyai/ustadz buah hati/santri benar-benar diharapkan mampu menguasai ilmu-ilmu tentang bacaan al quran itu sendiri.Â