Mohon tunggu...
Muhamad LuthfiRamadhan
Muhamad LuthfiRamadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembelajaran Daring di Saat Pandemi Covid-19

30 Juli 2021   13:29 Diperbarui: 30 Juli 2021   13:48 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia maya dapat menjadi tempat penting di mana anak-anak dapat  mengekspresikan  apa yang akan mereka lakukan di kehidupan nyata. Mereka merupakan alternatif yang kuat dan menarik untuk petualangan yang lebih pasif seperti menonton TV, Youtube ,dll.

Anak-anak dapat  mencoba segala macam hal tanpa mereka harus takut dengan konsekuensi yang akan didapat jika mereka mencobanya di dunia nyata. Mereka banyak belajar  keterampilan sosial yang berguna dan bermain-main di dunia maya dan akan lebih sulit saat di praktekkan di dunia nyata.

Dimasa pandemic covid-19 seperti sekarang ini cara virtual merupakan cara yang paling ampuh untuk mengurangi perkembangan virus corona. Tetapi, disisi lain anak-anak tidak bisa merasakan bagaimana seru dan nikmatnya saat belajar langsung di sekolah . Mereka tidak akan merasakan momen -- momen seru tersebut.

Pembelajaran daring merupakan salah satu solusi  yang paling tepat untuk menerapkan social distancing guna mencegah mata rantai penyebaran wabah covid 19. Study from home (SFH) atau yang biasa kita sebut belajar dari rumah merupakan salah satu akibat dari adanya wabah covid 19, yang menyebabkan pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah menjadi diliburkan dan belajar di rumah masing-masing .

Adapun faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu ketersediaannya handphone /laptop, kuota dan jaringan internet yang stabil. Faktor penghambat tersebut diantaranya adalah belum semua peserta didik memiliki handphone yang memadai dan masih banyak orang tua sibuk bekerja. Guru melaksanakan kebijakan pemerintah melalui pembelajaran daring. Berbagai aplikasi digunakan dalam pembelajaran daring. Berbagai macam  respon positif disampaikan peserta didik terkait pembelajaran daring. Namun demikian pelaksanaan pembelajaran daring memiliki tantangan/kendala sendiri.

Hambatan orang tua adalah  harus menambah waktu untuk mendampingi anak-anak dikala pembelajaran daring. Sedangkan dari segi guru, guru menjadi tidak gagap teknologi (GAPTEK) dan dituntut untuk belajar banyak hal khususnya pembelajaran berbasis daring. Selanjutnya bagaimana seorang guru menyikapi perubahan tersebut, dimana ada peserta didik yang perubahannya semakin baik karena mereka tinggal di lingkungan keluarga yang mau membimbing mereka di masa pembelajaran daring, namun ada juga peserta didik yang sulit ketika pembelajaran daring dalam belajar sehingga karakter disiplin mereka tidak terbentuk karena mereka menunda-nunda bahkan ada yang tidak mengumpulkan tugas .

Pada pendidikan tinggi pandangan  mahasiswa pada pembelajaran daring yang dilaksanakan dengan menggunakan Zoom Meeting dan Google Classroom berada pada kategori baik. Hasil uji peringkat bertanda Wilcoxon menunjukkan pandangan  mahasiswa terhadap penggunaan Google Classroom lebih baik dibandingkan Zoom Meeting . Ada 8 indikator motivasi untuk  belajar yaitu konsentrasi yang kuat, rasa ingin tahu yang amat besar , semangat, kemandirian, kesiapan baik jasmani maupun rohani, antusias atau dorongan, pantang menyerah, dan percaya diri menunjukkan skor rata-rata persentase 80,27 % termasuk kriteria yang  sangat baik, hal ini dapat dikatakan bahwa di tengah pandemi covid-19 yang tengah melanda dunia .

Mahasiswa menghadapi beberapa kesulitan yang digolongkan menjadi kesulitan teknis(kendala perangkat,kendala jaringan), kesulitan adaptasi(karena tidak berinteraksi sebagaimana mestinya) dan ketidaksiapan pengajar. Untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, perlu adanya pengembangan strategi pembelajaran yang mampu menunjang percepatan adaptasi mahasiswa dalam pembelajaran daring . Mahasiswa kini harus mampu beradaptasi dengan kondisi seperti saat ini.

Dampak covid-19 terhadap implementasi di perguruan tinggi dapat terlaksana dengan cukup baik apabila adanya Kerjasama antara dosen , mahasiswa/i ,dan orang tua dalam pembelajaran dirumah .Proses pembelajaran daring dosen tetap berlangsung dengan aplikasi WhatsApp,Zoom, GoogleClassroom dan E-learning lainnya. Dosen memadukan inovasi pada saat pembelajaran dengan video youtube , selanjutnya baru proses pembelajaran daring dengan aplikasi tersebut melalui tiga tahapan yaitu: berkomunikasi, penyampaian, dan pengumpulan  tugas.

DAFTAR PUSTAKA

Handarini, O. I., & Wulandari, S. S. (2020). Pembelajaran Daring sebagai Upaya Study From Home (SFH) selama Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran (JPAP), 8(3). https://doi.org/10.1093/fampra/cmy005.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun