Mohon tunggu...
M Khadafi F
M Khadafi F Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Evaluasi Strategi "Public Relations" Lion Air dalam Mempertahankan Kepercayaan Masyarakat

11 Januari 2019   18:18 Diperbarui: 11 Januari 2019   18:24 10289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Kecelakaan Lion Air JT610 (Sumber: kompas.com)

Gambar 1.1 Kecelakaan Lion Air JT610 (Sumber: kompas.com)
Gambar 1.1 Kecelakaan Lion Air JT610 (Sumber: kompas.com)
Berikut beberapa fakta seputar jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 :

1. Hilang Kontak Setelah Mengudara 13 Menit

Pesawat Lion Air JT 610 ini berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pukul 06.20 WIB. Namun, pesawat hilang kontak setelah 13 menit mengudara. Waktu tempuh seharusnya yang dibutuhkan pesawat sampai ke Pangkalpinang adalah 70 menit.

2. Sempat Lapor Akan Balik ke Bandara Soekarno-Hatta

Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Priandoko, pesawat Lion Air JT 610 sempat dilaporkan akan kembali ke Bandara Soekarno-Hatta. Namun, pesawat tak kunjung tiba di bandar udara yang terletak di Tangerang, Banten itu. Lembaga pelayanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia, sempat 'membukakan jalan' supaya JT 610 bisa balik lagi ke Soekarno-Hatta. Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Harry Sirait mengatakan "Dia cuma meminta return to base. Kita lihat, oke, kita berikan prioritas untuk return to base."

3. Terdengar Bunyi Ledakan

Saat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, seorang nelayan mengaku mendengar ledakan keras di sekitar Perairan Tanjung Pakis. Ledakan tersebut sempat membuat para nelayan takut. Boros (50th), salah satu nelayan yang mendengar ledakan tersebut pagi tadi. "Sempat mendengar suara ledakan cukup keras disekitar pesisir pantai," kata dia. Sejumlah nelayan juga mengaku sempat mendengar ledakan tersebut. Namun, mereka tidak tahu persis dimana lokasi sumber ledakan berasal.

4. Pesawat Baru

Pesawat Lion Air JT 610 itu tergolong baru lantaran baru beroperasi sejak 15 Agustus 2018. Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan pesawat tersebut jenis Boeing 737 MAX 8 dengan nomor registrasi PK-LQP. Pesawat dinyatakan layak terbang.

5. ELT Tak Pancarkan Sinyal

Sinyal dari emergency local transmitter (ELT) pesawat Lion Air JT 610 tersebut tak terdeteksi. ELT merupakan bagian standar dari peralatan darurat pada pesawat. ELT dipasang di dalam kokpit atau bagian ekor pesawat. Alat tersebut memancarkan sinyal radio agar lokasi pesawat bisa diketahui sistem deteksi yang ada. "Yang pasti, saat jatuh, beacon ELT pada pesawat tersebut tidak terpancar atau memancarkan sinyal destress. Sehingga jatuhnya pesawat tersebut tidak terpantau oleh Medium Earth Orbital Local User Terminal (MEO LUT) yang ada di kantor pusat Basarnas," kata Kabasarnas Marsdya M Syaugi. (Kompas.com).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun