Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mahasiswa Berperilaku Pasif di Kelas Meningkat, Siapa yang Salah?

26 Mei 2022   18:51 Diperbarui: 26 Mei 2022   18:53 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Foto: Okezone.com

(26/05/2022) - Bangku kuliah merupakan bukti nyata adanya tingkatan pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dari sini adalah ilmu dan pengetahuan.

Pada jenjang ini, para mahasiswa maupun mahasiswi dianggap sudah mengerti dunia kampus alias sudah memiliki pandangan atau perspektif yang berbeda jauh dengan seorang pelajar atau murid di bangku sekolah yang ditandai oleh adanya pemikiran yang bersifat kritis.

Artinya bebas menentukan kehidupannya sendiri namun, perlu diawasi oleh para dosen, orang tua dan rekan sejawat agar hal serupa tidak terulang kembali.

Namun seiring dengan adanya kegiatan di rumah saja work from home, rupanya bukan hanya berdampak kepada kesehatan melainkan pada mental maksudnya adalah keadaan pada saat itu yang cenderung bergejolak dan beragam jumlah dan watak serta perilaku yang ada bisa diakibatkan oleh adanya kebiasaan yang ditimbulkan di jenjang sebelumnya perilaku yang disebut adalah perilaku pasif di kelas.

Agaknya jauh sebelum pandemi melanda dua tahun belakangan perilaku pasif ketika ditanya atau berdiskusi baik secara virtual melalui berbagai platform rapat seperti Zoom, Google Meet dan lain sebagainya membuat kebiasaan baru di kalangan mahasiswa juga mulai timbul keengganan untuk ikut dan terlibat aktif di kelas dengan alasan sinyal, kuota internet tidak memadai,malu bertanya pada akhirnya, justru membuat mahasiswa sekarang cenderung pasif dengan alasan-alasan yang bisa dibilang klise.

Saat ini pembelajaran di bangku kuliah sudah mulai kembali dilakukan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan ketat, meskipun demikian dilakukan secara tatap muka tentunya para mahasiswa seakan sudah lupa bagaimana belajar secara langsung karena belakangan hanya bisa bersama secara virtual melalui gadget dan perangkat lainnya.

Perilaku pasif dikelas pada kalangan mahasiswa rasanya merupakan sebuah tanggungjawab yang besar untuk merubah budaya pasif karena alasan takut salah, takut bertanya dan lain sebagainya merupakan bukti yang amat nyata dari turunnya kualitas mahasiswa di Indonesia.

Alasan lainnya seperti dosen yang monoton,kelas yang sepi dan tidak adanya dorongan dari dalam diri sendiri lambat laun tentunya perilaku pasif akan semakin meningkat setiap tahunnya. Jika pun dengan teknik belajar yang kekinian, rasanya belum cukup untuk menyebut para mahasiswa tersebut bisa benar-benar disebut sebagai mahasiswa  jika perilaku mereka masih bak anak SMA atau SMP.

Dalam kejadian seperti ini, dosen seharusnya jauh lebih bisa mengkondisikan keadaan daripada mahasiswa itu sendiri,bisa saja mahasiswa enggan menemui dosen karena otoriter,galak dan sensitif merupakan salah satu caranya.

Pembawaan cara pengajaran yang cenderung membosankan sampai membuat timbulnya rasa kantuk perlu diubah agar para mahasiswa tertarik dan aktif selama berada dalam dunia perkuliahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun