Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

21 Mei 1998: Soeharto Lengser Setelah 32 Tahun Berkuasa

21 Mei 2022   04:00 Diperbarui: 21 Mei 2022   04:01 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Soeharto mundur dari jabatannya sebagai presiden dan digantikan oleh B.J Habibie (21/05/1998) / Foto: kompas.com

Beberapa kelemahan lain seperti adanya penangkapan dan penghilangan berbagai aktivis, pelarangan mahasiswa untuk turun ke jalan dan melarang kegiatan politik di kampus, pembantaian orang-orang yang dituduh sebagai simpatisan PKI padahal belum terbukti, KKN ( Kolusi Korupsi Nepotisme) yang semakin merajalela merupakan kelemahan lainnya yang terjadi sampai tahun 1998.

Pemaksaan kebijakan kepada para guru dan setingkat nya agar mendukung Soeharto dan Partai Golongan Karya, mewajibkan anak-anak di sekolah untuk menonton film Pengkhianat G30S/PKI padahal bisa saja menganggu psikologis mereka dengan dalih pembelajaran sejarah merupakan perilaku menyimpang karena anak-anak sampai remaja masih cenderung bisa menafsirkan secara salah film tersebut jika tidak didampingi oleh orang tua terlebih banyak kengerian yang ditampilkan oleh film yang berdurasi tiga jam tersebut.

Adanya pembatasan pers atau media dimana semua media diwajibkan untuk satu paham dengan pemerintah maksudnya tidak boleh menampilkan atau memuat informasi yang dirasa dapat membahayakan kekuasaan Orba, yang dikhawatirkan bisa membuat masyarakat tergiring untuk tidak mempercayai pemerintah, hal ini dapat terlihat dari adanya pemberedelan atau penutupan sejumlah media baik untuk sementara waktu maupun permanen.

Pemilihan Presiden yang seharusnya dilakukan oleh rakyat justru terus-menerus dilakukan oleh MPR hal ini terus berlanjut sampai era Presiden Megawati Soekarnoputri. Ekonomi yang tadinya dielu-elukan perlahan ambrol setelah adanya krisis moneter yang melanda, demonstrasi dan lain sebagainya pada akhirnya di tanggal 21 Mei 1998 Soeharto secara resmi mundur dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia di Istana Kepresidenan Jakarta yang disiarkan langsung oleh semua stasiun televisi nasional yang disambut riuh sukacita oleh masyarakat yang sudah geram terhadap pemerintahan tersebut.

Indonesia ketika merima dana bantuan dari IMF/ Foto: Merdeka
Indonesia ketika merima dana bantuan dari IMF/ Foto: Merdeka

Meskipun demikian selepas Presiden Soeharto digantikan oleh wakilnya B.J Habibie berbagai kebijakan mulai berangsur-angsur membaik dengan banyaknya revisi aturan atau kebijakan meskipun ada sebagian pihak yang menyebutkan bahwa lepasnya Timor-Timor kini Timor Leste di tahun 1999 adalah kesalahan dari Habibie, saya rasa hal tersebut salah karena dalam sejarahnya wilayah tersebut berada dalam wilayah jajahan Portugal bukan Belanda.

Pada akhirnya reformasi yang terjadi 24 tahun silam tersebut merupakan wujud adanya keinginan untuk perubahan dalam segala sektor di Indonesia namun ditunggangi oleh para tokoh yang mengobarkan semangat reformasi untuk mengamankan kekuasaan untuknya hal ini tercermin dari Amien Rais dan Megawati Soekarnoputri yang justru mulai menyelewengkan kekuasaan selepas jatuhnya Orde Baru yang artinya tidak ada bedanya dengan pemerintah sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun