Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Husein Mutahar, Komponis dan Pencetus Paskibraka

17 Agustus 2021   19:08 Diperbarui: 17 Agustus 2021   19:14 892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Husein Mutahar,  Foto: Wikipedia

Husein Mutahar namanya memang terdengar asing bagi sebagian besar generasi muda saat ini, namun lagu- lagunya memang masih sering dikumandangkan terutama di setiap peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia setiap tahunnya.

Husein Mutahar lahir di Semarang, 5 Agustus 1916. Husein merupakan anak dari Salim Mutahar yang masih keturunan Rasulullah Saw sebab masih memiliki gelar Sayyid yang biasa digunakan untuk memberikan ciri kepada keturunan Rasulullah dari pihak Khalifah ke -4 yaitu Ali bin Abi Thalib dan Putri Rasulullah Saw Fatimah Az-Zahra.

Husein memiliki nama lahir Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad Al- Muthahar. Meskipun demikian Husein hidup didalam keluarga yang cukup mapan.

Husein Mutahar memang populer dikenal sebagai komponis dari lagu-lagu wajib nasional sebut saja diantaranya " Syukur, Hari Merdeka, Dirgahayu Indonesiaku hingga Hymne Pramuka". Husein selain dikenal sebagai komposer memang dikenal juga sebagai seorang pencetus Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau paskibraka yang kita kenal saat ini.

Husein juga pernah aktif di Kepanduan Pramuka sampai akhirnya diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan dari tahun 1969-1973. Husein Mutahar tidak memiliki keturunan maupun istri Ia justru merawat delapan anak yang diberikan kepadanya oleh para janda atau bapak yang tidak mampu mengurusnya akibat usia yang sudah tua dan ada pula yang diserahkan kepadanya agar di urus layaknya anak kandung.

Husein Mutahar mengenyam pendidikan di Europeesche Lagere School, Meer Uitgebreid Lager Onderwijs, Algelemene Milddelbare School dan Universitas Gadjah Mada.

Husein Mutahar meninggal di usianya yang ke-87 tahun akibat usia dan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada tanggal 9 Juni 2004.

Sebelum meninggal dunia Husein Mutahar sempat dianugerahi gelar Bintang Gerilya dan Bintang Mahaputra Pratama.

Husein Mutahar memang telah meninggal 17 tahun jasadnya sudah terbaring di tanah namun, jasanya dan karyanya bagi bangsa Indonesia tidak akan pernah tergantikan. Sampai kapanpun lagu- lagunya akan terus menggema dan menimbulkan semangat nasionalisme yang besar bagi yang mendengarkannya. 

Husein juga sempat menyembunyikan bendera pusaka yang dilepas menjadi dua kain demi melindunginya bendera pusaka baru disatukan kembali ketika kondisi Indonesia mulai stabil.

Sebelum akhirnya digantikan duplikasi pada tahun 1969/1970.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun