Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Dampak Migrasi Digital Televisi bagi Masyarakat Indonesia

27 Juli 2021   13:37 Diperbarui: 27 Juli 2021   13:39 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Migrasi Televisi Digital memang tengah gencar-gencarnya digaungkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika satu tahun belakangan walaupun demikian jika menilik ke belakang rencana digitalisasi televisi sudah dicanangkan sejak tahun 2005 dan terus mendapatkan kegagalan dalam pelaksanaannya di lapangan. Mulai dari Undang- undang dan belum siapnya sarana baik dari pemerintah maupun para pelaku televisinya sendiri.

Namun karena melihat televisi digital di Indonesia terus menerus belum dilaksanakan sebagaimana mestinya Kementerian Komunikasi dan Informatika yang saat ini dipimpin oleh Johny G Plate secara perlahan dan tanpa henti menggaungkan migrasi televisi digital. Tentunya langkah ini diambil bukan untuk mengambil keuntungan bagi kelompok tertentu namun untuk memberikan layanan tontonan yang bersih, jernih dan canggih teknologinya.

Lantas apa manfaat migrasi televisi digital bagi masyarakat? 

Manfaatnya adalah tayangan yang semula sering bersemut atau tidak membuat nyaman saat penonton setidaknya bisa dihilangkan oleh adanya televisi digital ini. Suara tayangan pun akan jauh lebih jernih dan enak di dengar. Teknologinya canggih contohnya bisa kita lihat seperti TVRI Nasional dan Sport HD yang dimana televisi digital ini menambah stasiun televisi yang sudah ada namun dengan wadah yang lebih hemat yakni satu saluran saja dan bertambah menjadi lebih banyak.

Lantas bagaimana jika televisi kita belum digital? 

Mudah saja dengan adanya Set Top Box masyarakat bisa mendapatkan siaran televisi digital tanpa adanya pungutan biaya sepeserpun berbagai merk set top box pun sudah bisa kita beli di berbagai market place di berbagai platform digital maupun secara langsung di toko elektronik. 

Rencananya frekuensi yang dipakai oleh televisi analog sampai saat ini adalah untuk sarana komunikasi dan informasi yang sifatnya darurat selain itu juga berfungsi memperlancar koneksi internet menjadi lebih cepat dan lancar.

Adanya upaya Analog Switch Off ( Aso) mematikan siaran analog tentu merupakan langkah yang bagus dan bermanfaat agar semua masyarakat bisa mendapatkan sajian tontonan yang lebih bersih,jernih dan canggih teknologinya.

Pee tanggal 17 Agustus 2021 Migrasi televisi digital dengan maskot Si Modi ini akan dimulai di wilayah tahap 1 sesuai keputusan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Perlu di ingat televisi digital dan berbayar tentunya berbeda. televisi berbayar menggunakan biaya untuk bisa disaksikan namun televisi digital tidak dikenakan biaya sepeserpun alias gratis.

Mari tunggu apalagi mari kita dukung migrasi televisi digital Bersih Gambarnya, Jernih Suaranya dan Canggih Teknologinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun