Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Problematika Stigma Suatu Prodi bagi Orangtua

16 September 2020   07:43 Diperbarui: 16 September 2020   07:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persoalan  mengenai Prodi ( Program Studi) merupakan hal yang sangat sensitif bagi banyak Orangtua alasannya tentu demi sang anak yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun para orangtua seringkali memaksan kehendaknya  bagi si anak. 

Saya ambil satu contoh dari pengalaman saya tahun lalu dalam memimilih Jurusan saat masih SMA saya sudah mulai berpikir untuk melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi baik itu Negeri, Swasta bahkan hingga sekolah Vokasi satu persatu saya tunjukan ke orangtuanya saya beserta biaya, fasilitas hingga prospek kedepannya akan tetapi semua itu mendapat respon yang kurang baik. 

Baru setahun berikutnya saat mencapai kelas 12 SMA saya pun mulai memilah milih Jurusan yang kiranya disesuaikan dengan minat dan kemampuan saya kemudian saya pun melakukan diskusi kembali dengan Orangtua , Kakak saya hingga guru di sekolah saya. 

Orangtua mulai menyerahkan pilihan pada saya mengenai Jurusan, sementara itu, Kakak saya yang lulusan salah satu sekolah Tinggi di Jawa Barat menyarankan agar jangan memilih Prodi yang saya minati karena peluang kerjanya kecil dan Guru saya pun kebanyakan justru meremehkan saya karena saya sendiri jarang masuk Rangking 10 besar. Di kala itupun saya dilema. 

Dengan segala pertimbangan saya pun mengikuti berbagai macam seleksi masuk Perguruan Tinggi mulai dari SNMPTN, SPAN PTKIN, SBMPTN, UMPTKIN, Beasiswa BUMN seleksi di berbagai Perguruan Tinggi Swasta. Dan hasilnya saat PDSS SNMPTN saya pun dinyatakan tidak lolos dan disarankan mengikuti jalur SBMPTN. Saya pun awalnya merasa kecewa dan menangis saat mendengar saya tidak lolos seleksi. Selang beberapa minggu saya kemudian mengikuti SPAN PTKIN dan hasilnya pun nihil. 

Lantas saya pun mulai patah semangat kala itu akan tetapi, ada seorang guru yang dekat dengan saya menyemangati saya bahwa masih banyak jalur lain. Saya pun kembali mengikuti seleksi SBMPTN dan UMPTKIN dengan waktu test yang berdekatan. Saya pun harus bolak - balik Cianjur - Bandung karena demi menghemat biaya tak disangka keduanya pun membuahkan hasil. 

Saya pun dinyatakan lolos Seleksi SBMPTN Prodi Ilmu Politik PTN di Jabar dan UMPTKIN Prodi Sejarah Peradaban Islam di PTKIN Jabar. Selain sangat senang dengan hasilnya saya pun dilema untuk memilih keduanya. Keluarga Saya pun menolak kedua Prodi tersebut. Namun Saya pun berusaha menyakinkan nya dengan menjelaskannya sesuai pengetahuan Saya. Setelah menimbang-nimbang saya pun memilih Sejarah Peradaban Islam dikarenakan saya memilik minat di bidang Sejarah. 

Dan Keluarga pun menyetujuinya pada akhirnya. Selang beberapa minggu Saya pun juga dinyatakan lulus Beasiswa BUMN namun bukan Beasiswanya yang saya terima akan tetapi jalur reguler dikarenakan biaya yang tidak sedikit saya pun menolaknya. Selain karena melanjutkan pendidikan saya pun juga ingin mencari pengalaman di kota Orang dan ingin mencoba hidup mandiri. 

Di awal - awal saya pun merasakan yang namnya rindu rumah namun saya pun mulai mendapati teman- teman yang juga merantau seperti saya serta teman berbagi ilmu di Salah komunitas Sejarah di kampus saya. 

Awalnya saat menjalani Perkuliahan saya pun berpikir saya salah jirusan namun selang beberapa bulan berikutnya saya pun menikmatinya dan tidak menyesali apa yang telah saya pilih karena niat awal say ingin mencari ilmu bukan untuk mencari batu locatan untuk mencari pekerjaan seperti kebanyakan orang. 

Dan karenanya Saya pun ingin mematahkan Stigma Negatif tentang Prodi saya dan membuktikannya kepada Orangtua saya karena Orangtua Saya sendiri justru memandang remeh jurusan yang Saya pilih karena menurutnya Prodi yang bagus adalah Kedokteran, Hukum, Manajemen. Oleh Karena itu sudah sepantasnya Stigma Negatif terhadap sebuah prodi di Negara ini dihilangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun