Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Irawan Soedjono, Mahasiswa Indonesia Si Pemuda Pemberani Pemberontak Nazi

24 Juli 2020   20:43 Diperbarui: 24 Juli 2020   20:56 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: https://www.universiteitleiden.nl/

Ya nama ini asing bagi masyarakat Indonesia Padahal Beliau merupakan salah satu tokoh kunci dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sekaligus Beliau juga menjadi Pahlawan bagi Holland sebab Beliau bersama- sama dengan para pemuda Indonesia  yang menjadi Mahasiswa.  

Di Holland dan warga Holland  khususnya di Leiden bersama-sama mempertahankan Holland yang saat itu dikepung Nazi. Soejono pergi ke Holland saat berusia 10 tahun dengan keluarganya karena ayahnya merupakan salah satu pejabat penting di Batavia.

Selang beberapa tahun orangtuanya pulang ke Batavia dan Soejono beserta saudaranya menetap di Belanda Soejono sendiri sebelum berkuliah di Leiden jugaenempuh pendidikan di Denhag akan tetapi belum lama mengenyam pendidikan Soejono justru harus berperang melawan Nazi yang meluluhlantakkan Holland dari tahun 1940-1945.

Beliau aktif dalam pergerakan bawah tanah dan aktif juga membuat selebaran propaganda seperti De Verenindjing dan menghasilkang oplah sebesar 3.500 pencetakan propaganda di koran dan lain sebagainya yang awalnya hanya satu kali menjadi 3 kali setiap minggunya yang mana hal ini dilakukan untuk mengusir Nazi dari tanah Tulip tersebut selain itu dalam perlawanan Soejono tergabung dalam Batalyon  Untung Suropati yang setelah Soejono Wafat berganti nama menjadi Batalyon Irawan Soejono. 

Berdasar pada buku Irawan Soejono melalui narasi program sejarah Melawan Lupa Metrotv dijelaskan bahwa Soejono meninggal dunia  13 Januari 1945 karena dicurigai saat mengambil mesin fax yang Ia servis selang 4 Bulan kemudian setelah Soejono meninggal Nazi berhasil dipukul mundur Soejono dimakamkan di Leiden dan diberi kehormatan oleh Pemerintah Holland sebagai nama Jalan di salah satu sudut kota di wilayah negara itu selang satu tahun yakni 1946 jenazah Soejono dikremasi atas permintaan keluarganya dan namun bekas makamnya masih dapat ditemui di Leiden Belanda. Se

 Selain itu di Leiden Juga terkenal dengan Universitas Leiden , Museum Leiden serta Kitlv dimanaa banyak peninggalan dan arsip Indonesia tersimpan disana yang dapat digunakan sebagai sarana baik untuk penelitian maupun untuk sumber pengetahuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun