Mohon tunggu...
Muhamad Iqbal Al Hilal
Muhamad Iqbal Al Hilal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Freelance Writer

Penulis berkonsentrasi pada isu sejarah, politik, sosial ,ekonomi, hiburan dan lain sebagainya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Societiet Concordia Bukti Politik Bebas Aktif Indonesia

17 Juli 2020   19:48 Diperbarui: 7 Juli 2021   19:50 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/

Societiet Corcordia atau sekarang bernama Gedung Merdeka terletak di Jalan Asia- Afrika, Bandung merupakan salah satu bangunan peninggalan Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1895 yang mana digunakan untuk perkumpulan para pembesar Hindia Belanda yang bernama Concordia yang awalnya berda di Warung DeVaries. 

Seiring perkembanggannya di tahun 1920 Gedung ini di rombak menjadi bangunan bergaya Art Deco yang bisa dilihat hingga sekarang arsitektur sekaligus perombak nya adalah Wolff Schomacker yang juga merupakan Rektor ITB selain itu Soekarno pun juga turut andil dalam perombakan gedung ini. 

Funsi gedung ini pun berubah menjadi tempat pertemuan paling mewah dan lengkap kala itu. Di tahun 1940 kembali diadakan perombakan dengan gaya International Style dengan arsitek  A.F. Aalbers, saat Jepang berkuasa anatara tahun 1942 - 1945 gedung ini dijadikan tempat kebudayaan atau Dai Toa Kaikan.   Setelah Proklamasi gedung ini dipakai sebagai tempat berkumpulnya para pemuda untuk  menyerang Jepang setelahnya gedung ini dipakai sebagai tempat Konferensi Asia - Afrika 18- 24 April 1955 yang berlangsung di dua tempat yakni Societiet Concordia dan Gedung Dwi Warna yang sekarang menjadi Museum Perbendaharaan yang mana Konferensi ini pada akhirnya menghasilkan kesepakatan mengenai  bahwa semua negara harus merdeka  terbebas dari penjajahan atau ikut serta melakukan perdamaian dunia dan penyamarataan hak - hak dasar manusia berdasar pada Piagam PBB.

 dan terbukti banyak Negara - negara yang Merdeka setelah adanya KAA sebab pergolakan rasa ingin merdeka pada masyarakat di Negara- negara  terjajah langsung timbul. 

Yang mana Konferensi ini sudah jelas Indonesia tidak ingin ikut campur da tidak ingin bergabung dengan Blok Barat dan Timur dan lebih memlih gerakan Netral denagn negara- negara Non Adikuasa Setelahnya, gedung ini pernah digunakan sebagai gedung konstituante berdasar pemilu 1955 namun tak berlangsung lama gedung ini menjadi gedung Badan Perancang Nasional dan Gedung MPRS pada tahun 1960.

Di tahun 1965 gedung ini jug pernah digunakan sebagai tahanan untuk tahanan politik G30S di tahun 1980 bertepatan dengan Perayaan ke - 25 KAA tepatnya 24 April 1980 resmilah gedung ini menjadi Museum Konferensi Asia - Afrika yang diresmikan oleh Presiden Soeharto dengan mengundang para perwakilan negara yang terlibat dalam KAA hingga kini gedung ini masih ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan masyarakat baik lokal maupun internasional. dengan jam operasional pkl 08.00- 16.00 setiap hari Selasa, Rabu, kamis untuk hari Jumat pkl 14.00- 16.00 serta sabtu- minggu pkl 09.00 - 16.00 khusus untuk hari senin dan libur Nasional tutup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun