Mohon tunggu...
Muhamad Husni Tamami
Muhamad Husni Tamami Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Jurnalis, dan Entrepreneur

Menebar kebaikan dan kemanfaatan. Selengkapnya di www.muhamadhusnitamami.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini Bukan Langkah Terakhir

14 Oktober 2020   16:18 Diperbarui: 14 Oktober 2020   16:22 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya di tengah menggunakan kemeja biru bersama mahasiswa Jalur Ketua OSIS 2019. (Dokpri)

Selama menunggu hasil pengumuman jalur ketua OSIS, aku juga coba ikhtiar menggunakan jalan lain. Kebetulan aku terdaftar di Bidik Misi. Kata guru BP/BK ku untuk yang terdaftar di Bidik Misi bisa ikut UTBK dengan gratis. Konon pada saat itu jika bayar sebesar Rp. 200.000. Bagiku, itu lumayan nominalnya.

"Wah ini kesempatan nih. Aku harus coba," sahutku dalam hati.

Berbagai langkah aku jalani dan ikuti. Ketika melihat teman seperjuanganku, ada yang UTBK nya di luar Bogor pada saat gelombang 1, ada yang di Bekasi, Depok, bahkan Jakarta. Tapi di sisi lain, ada juga yang di wilayah Bogor. Walau hanya segelintir orang.

Dengan jiwa yang optimis diiringi kalimat Bismillah akhirnya aku selesaikan pendaftaran UTBK itu dan muncul waktu dan tempat UTBK ku. Dengan syukur Alhamdulillah, UTBK ku tak jauh dari rumahku, lokasinya di SMKN 2 Bogor. Hanya membutuhkan waktu 30 menit jika menggunakan sepeda motor.

Namun, yang ingin ku ceritakan adalah di saat aku mengikuti UTBK gelombang kedua. Ketika itu aku belum mengetahui hasil UTBK gelombang pertama.

Lokasi UTBK gelombang kedua adalah di IPB bersamaan dengan awal bulan Ramadhan. Jujur, aku memang belum pernah ke IPB. Ini adalah awal pertama kali aku menginjak kaki ke IPB, yaitu pada saat UTBK gelombang kedua.

"Ban, lagi di mana ? Anter yuk  ke IPB. Husni lokasi UTBK gelombang keduanya di IPB."

"Oke siap," kata sahabatku, Saepul Sa'ban yang kini menjadi mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Bandung Program Studi Pendidikan Agama Islam.

Dengan membawa motor Beat merah milik Bu Nurmi guru B. Inggris SMPN 1 Sukajaya akhirnya membawaku ke gerbang kampus pertanian terbaik bangsa. Aku merasa kagum melihat indah dan sejuknya atmosfer IPB. Aku coba keliling kampus impianku, sambil menunggu waktunya tiba.

Seperti biasa, tempat yang selalu aku tuju adalah masjid. Di mana pun aku berada. Di sanalah aku merasakan ketenangan dan kenikmatan yang hakiki. Bersama sahabatku, aku sempatkan sholat Dzuhur di Masjid Al-Hurriyyah IPB, karena pada saat itu sudah masuk Dzuhur.

Dengan semangat perjuangan, usai sholat Dzuhur aku bergegas menuju tempat UTBK ku, di lab. Komputer fakultas MIPA. Di samping semangat perjuangan, diriku ini merasa cemas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun