Mohon tunggu...
Muhamad Farhan
Muhamad Farhan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Secara perlahan berjuang untuk melampaui batas kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memory

17 November 2022   23:11 Diperbarui: 17 November 2022   23:22 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sahabatku mentari cepat berganti hari.Malam itu, aku memikirkan mengapa begitu cepat kau kembali, kau tercipta disemesta ini akan terulang dalam beberapa jam lagi.sampai-sampai aku tak terpikirkan pemberian apa yang harus aku beri.
Sedang aku tak punya apa-apa.
Perlahan makhkuk bertanduk besar mulai membisikan di kedua telingaku.
Kau beri saja dengan goresan yang kau dapat dari sikap saat kau masih bersamanya.
Apakah pantas?....
Ya, itulah hal yang pantas aku berikan.
Sebuah kado istimewah....
Mewah dengan paras luka yang mepesona, hati yang pecah tak berdaya, hancur bersama serpihan bara dan abu.
Tidak.....
Aku tersesat diantara iblis jahat yang merasuki dayaku.
Tidak seharusnya aku mendengarkan bisikan itu.
Ya, aku harus balut kado istimewah ini dengan doa.
Bukan amarah yang terpendam untuk pulangkan pada asalnya.

LK Dongeng 2002

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun