Mohon tunggu...
Muhamad Damang Ardifaansyah
Muhamad Damang Ardifaansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sejarah Universitas Negeri Malang

Seorang mahasiwa yang senang dengan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Inilah 2 Makanan yang Sempat Ganti Nama Ketika Perang Dunia

17 Maret 2023   13:04 Diperbarui: 17 Maret 2023   13:06 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hamburger (Sumber Gambar: www.gq-magazin.de)

Makanan merupakan bagian yang terpenting dalam kehidupan manusia. Makanan juga penting dalam identitas suatu negara, karena telah diturunkan dari generasi ke generasi dan merupakan kekhasan dari daerah tersebut.

Dalam Perang Dunia I & II, kita mengetahui bahwa Jerman terlibat dalam kedua peristiwa besar tersebut. Namun, banyak makanan yang berasal dari Jerman juga menjadi tren di negara lain.

Salah satunya adalah Amerika Serikat. Ketika orang Jerman berimigrasi ke Amerika Serikat, mereka membawa kebudayaan makanan mereka seperti sauerkraut dan hamburger.

Mungkin bagi yang tidak mengetahui hamburger atau kita sebut dengan burger adalah makanan yang berupa dua irisan roti bundar, kemudian di tengahnya diisi dengan patty atau daging dan diberi sayur-sayuran berupa tomat, selada, dan bawang bombay. Isinya juga diberi berbagai jenis saus seperti saus tomat, sambal, dan mayones.

Sementara sauerkraut adalah kubis yang diparut kemudian difermentasi dan diasinkan. Makanan ini biasanya dihidangkan sebagai toping dan dengan sosis.

Lantas, bagaimana hubungan dari kedua makanan tersebut dan perang dunia?

Ketika masa perang terjadi, banyak hal yang mewakili identitas asing diganti namanya. Selama Perang Dunia I, terdapat dua blok besar yakni blok Aliansi yang terdiri atas Amerika Serikat dengan sekutunya Prancis, Inggris, Rusia, Italia, dan Jepang melawan blok Entente yang terdiri dari Jerman, Austria-Hungaria, Ottoman, dan Bulgaria.

Karena itulah pada tahun 1917, muncul sentiment Anti-Jerman di kalangan orang Amerika. Mereka juga mengganti nama-nama makanan yang terdengar seperti "Jerman".

Hamburger yang terdengar seperti kota di Jerman diganti dengan Liberty Steak dan biasanya juga disebut dengan Liberty Sandwich.

Sama halnya seperti sauerkraut, sebenarnya makanan ini jika ditelusuri lebih lanjut berasal dari Cina. Namun karena namanya mengandung Bahasa Jerman maka dirubahlah menjadi Liberty Cabbage.

Untuk isi dari makanannya sendiri tidak mengalami perubahan, hanya penamaan saja yang berubah.

Kedua makanan tersebut diberi nama Liberty, yang memiliki arti kebebasan atau kemerdekaan. Hal ini untuk menunjukkan rasa patriot dan nasionalisme orang-orang Amerika.

Dalam surat kabar The Bee yang dipublikasikan pada 10, April 1918 disebutkan perubahan nama dari hamburger menjadi liberty steak dan Berlin Ham menjadi Washington Ham.

Daerah dengan populasi orang-orang Jerman yang tinggi memiliki sentiment anti-Jerman yang kuat, sehingga Bahasa Jerman tidak lagi diajarkan, nama kota dirubah, maupun surat kabar yang berbahasa Jerman terpaksa harus gulung tikar.

Dari wawancara dengan T. Max Kniesche, orang German-Amerika yang pindah ke San Fransisco pada 1908 untuk bekerja di restoran dan kafe. Dia mengatakan bahwasannya orang-orang Jerman yang tinggal di San Fransisco terpaksa harus mengubah nama-nama makanan untuk terdengar patriotik.

Biasanya penamaannya diberi kata Liberty, meskipun pada kenyataannya mereka (orang Jerman) tidak mendapatkan kebebasan di Amerika.

Budaya yang seharusnya menyatukan sesame manusia, malah membuat orang-orang Jerman-Amerika malu.

Penamaan ini berhenti ketika Perang Dunia I usai. Namun ketika Perang Dunia II hal ini terjadi lagi dan berhenti ketika perang selesai.

Perang menyebabkan diskriminasi kepada kelompok tertentu dan mengubah nama makanan khas suatu daerah atau negara tidak akan membawa kedamaian maupun kebahagiaan dari kedua belah pihak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun