"Pertama-tama yang harus kita sepakati dalam belajar statistik ini adalah hilangkan semua perasaan takut, rumit, ruwet dan berbaggai macam perasaan lain karena statistik itu bukan 'momok' yang harus ditakuti. Statistik ini sangat berguna dalam kehidupan kita sehari-hari karena statistik merupakan informasi penting untuk menyusun strategi dan re-evaluasi ke depan. Angka-angka itu sebetulnya tidak bisu, mereka berbicara. Nah untuk itu..mari kita belajar berbicara kepada angka-angka itu dan memahami bahasa mereka. Ambillah contoh, misal kemarin pada saat pameran IT di Jatim Expo kita coba meranking hasil penjualan selama 5 hari tersebut, ternyata merek 'X' yang sudah cukup dikenal dan branded hasil penjualannya tidak begitu memuaskan. Apa sebetulnya yang terjadi ?. Bila anda sebagai seorang manajer pemasaran, tindakan apa yang akan anda lakukan berdasarkan data-data tersebut?".
Itulah pengantar dari saya ketika diminta untuk memberikan pencerahan pada matakuliah statistik setelah mahasiswa mengumpulkan pre testnya. Statistik, diakui atau tidak merupakan pelajaran yang dianggap 'momok' bagi sebagian besar mahasiswa, mengapa begitu? Mungkin statistik ini masih saudaranya matematika yang banyak hitung-hitungannya dan harus banyak menghafalkan rumus-rumus. Ah, mereka lupa bahwa pada zaman ini sebenarnya kita sudah tidak perlu lagi menghafal ratusan rumus yang membuang-buang waktu. Program atau software yang disediakan vendor dipasaran sangat banyak mulai dari Minitab, SPSS, Lisrell, NVivo dan lain-lain. Tergantung kebutuhan analisis, bahkan Excel pun bisa digunakan untuk skala tertentu.
Bila dalam ilmu ekonomi ada istilah ekonometri, rancangan percobaan pada pertanian dan statistik sosial pada ilmu-ilmu sosial, intinya semua sama pada menggunakan hitung-hitungan. Inilah yang saya sering bertanya-tanya. Mengapa kok pelajaran hitung-hitungan banyak ditakuti mahasiswa ? Hanya sebagian kecil saja yang enjoy dan menikmatinya. Apakah metode pengajarannya yang keliru dari awal ketika di sekolah dasar ? Atau gurunya yang tidak mempersiapkan bahan ajar secara baik sehingga proses belajar mengajarnya tidak berlangsung menarik dan menyenangkan ? Ah ini perlu diteliti lagi.
Yang jelas untuk memulai pelajaran statistik ini menurut hemat saya para mahasiswa ini harus diajak bermain-main dan bergembira dengan contoh-contoh dikehidupan nyata dengan penekanan bahwa statistik itu sangat bermanfaat bagi kehidupan kita sehari-hari. Entry barrier nya harus dihapus dahulu dari memori mereka bahwa belajar statistik itu tidak sesulit yang mereka bayangkan. Dengan begitu mereka akan enjoy dan menyenangi pelajaran statistik yang dianggap momok selama ini.
Setelah berbicara panjang lebar dalam pengantar tadi diakhir pertemuan saya bertanya kepada mereka. "Bagaimana...apakah masih takut dengan statistik lagi?"
"Tidak pak...penasaran" jawab mereka.
"Kalau begitu saya memang seorang provokator yang baik," saya ngeloyor pergi meninggalkan kelas dan mereka tertawa.