Mohon tunggu...
Muhamad khoirudin
Muhamad khoirudin Mohon Tunggu... Pustakawan - Saya masih pelajar

Muhamad khoirudin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerita Nangtung yang Permai

17 September 2021   21:28 Diperbarui: 17 September 2021   21:33 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tanggal 06 September 2021, kami sampai di Desa Nangtung pukul 13:30.

Sesampainya disana, kami langsung menjalankan rangkaian kegiatan Comcare 2021. Kami melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat lalu kamu bertemu salah satu masyarakat desa yang Bernama bapak Mulyadi yang berprofesi sebagai petani. Menurut informasi yang kamu dapat dari Bapak Mulyadi, warga setempat memulai aktivitas dari jam 6 pagi untuk mencari nafkah seperti mencabut rumput, memanen padi, ubi dan singkong, serta memancing
ikan. 

Di desa Nangtung banyak sekali abjing-anjing yang verkeliaran untuk menjaga dan berburu para monyet agar tidak merusak tanaman warga. Di masa pandemi seperti ini, amsyarakat desa tidak mempermasalahkan kasus Covid-19, karena mereka memiliki satu musim yang menyebabkan warga desa jatuh sakit yang biasa disebut musim pohon limus. 

Pada hari berikutnya, dilanjutkan dengan aktivitas seperti membuat MCK, mengajar, mengecat tembok di area masjid dan menanam pohon untuj membuat taman. Dimulai dari mengecat tembok, kegiatan ini diawali dengan Menyusun Kembali konsep dan membagi jobdesk kepada setiap tim anggota.

 Melukis taman dimulai dari pukul 10 pagi dengan membuat sketsa gambar terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan mewarnai dasar temok. Di hari yang sangat cerah pada saat itu juga kami sangat bersemangat untuk melukis. 

Selain melukis, kami juga mrngrcat tembok pinggiran tangga agar lebih berwarna. Lalu ada 6 orang yang merenovasi taman diaera masjid, alasan ,merenovasi taman tersebut karena area tersebut terlihat tidak terurus, sehingga kami membuat taman tersebut agar terlihat lebih menarik dan membuat masyarakat yang melihat bisa membuka pikirannya untuk merawat Kembali area masjid. 

Konsep dari taman ini adalah memangkas hampir setengah area masjid untuk menanamkan Kembali tanaman-tanaman yang sudah disiapkan oleh panitia. Waktu pengerjaan membenahi tanaman sendiri memakan waktu kurang lebih 8 jam, dimulai dari jam 10 pagi hingga magrib. Pada saat pengerjaan banyak tokoh masyarakat yang membantu salah satunya bapak Ketua RW 08 kampung Nangtung. 

Dalam proses pengerjaan tanaman ini sempat terjadi kendala yang
dikarenakan area penanaman ini dulunya merupakan sebuah bangunan yang menjadikan banyak batu-batu yang membuat kami kesulitan untuk mengcangkul, namun semua dapat diatasi hingga pekerjaan selesai. 

Selanjutnya ada kegiatan belajar mengajar, tujuan kegiatan belajar mengajar ini untuk
berbagi ilmu dan kemampuan yang dimiliki untuk anak-anak. Jumlah anak yang mengikuti kegiaran ini berjumlah 14 anak yang diawali dengan perkenalan kemudian diikuti dengan membuat kreativitas dengan kain flannel dengan membuat gantungan yang disusun seperti rukun islam, rukun iman, impian,6s dan hobi.

Dihari selanjutnya, ada kegiatan pembuatan MCK. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memberikan fasilitas bagi warga dusun Nangtung desa Ciherang lebih baik lagi. 

Dengan diadakannya pembangunan MCK tersebut untuk memberikan dampak yang positive guna membangun desa ini untuk lebih nyaman lagi. Setelah selesai membuat MCK kami Bersama-sama mengambil asbes dan menurunkannya kedaerah pembuatan MCK untuk diletakan dipenampungan air agar
penampungan air tersebut tidak kotor karena tempat penampungan air berada dibawah pohon bamboo. 

Setelah seharian kami kerja bakti, dimalam harinya kami Bersama masyarakat dusun Nangtung menonton film dan makan malam Bersama. Keesokan harinya, kami mengikuti penyuluhan ubi cilembu yang dijelaskan oleh bapak Aen. 

Langkah pertama, jika ada bekas padi diteba dahulu dengan tractor atau pacul. Setelah dibuat bagian lalu tanah disiram. Selanjutnya diberikan jagal atau kayu. Jarak antara tanaman satu dengan lainnya yaitu 10-15-25 cm. cara penanamannya pun harus searah. Ketika panen dapat menghasilkan 3 ton dengan harga 12 juta. 

Selanjutnya kami Bersama melakukan oenyuluhan penanaman kangkung. Cara penanaman kangkung yang pertama masukan kapas segelas di gelas plastic dan biji kangkung seperlunya, lalu tunggu 3 hari. Ketika sudah 10 hari sudah siap dipindahkan ke paralon. Kangkong perlu diberikan nutrisi, nutrisinya ada 2 macam dan ada takarannya. Tahap pertama masukan 10 ml nutrisi (untuk 1 ember dengan suhu 500 derajat, minggu kedua 700 derajat, ketiga 1000 derajat). 

Lamanya menanam selama 28 hari. Yang sudah dipindahkan diparalon sudah siap panen 15 hari kemudian. Di waktu malam hari kami mengadakan acara pentas seni yang menampilkan kesenian yang dibawakan oleh peserta comcare dan juga masyarakat dusun Nangtung dan dilanjutkan dengan kesenian Kuda Renggong. 

Selanjutnya kami akan menjelaskan atau menceritakan hasil kegiatan yang ada di dapur yang terletak di salah salah dapur wak neneng yaitu salah satu warga didesa nangtung tersebut, kami mempunyai tim untuk masak yaitu ada 4 orang warga,dan dapur tersebut kami berikan nama yaitu dapur kita,yang mempunyai arti kita berarti melakukan bersama sama warga dan mahasiswa saling melengkapi. Kami dari tim konsumsi ada yang sudah jalan duluan dikarenakan untuk menyiapkan segala kebutuhan bahan bahan untuk konsumsi,tugas konsumsi disini kami menyiapkan makanan untuk mahasiswa dan beberapa warga. 

Saya tim konsumsi juga sudah mempersiapkan bahan bahan yang dibeli di jakarta semacam sosis,bakso,cabe,bihun,dan bahan lainnya. Dari 4 hari kegiatan comcare ini kami tim konsumsi bertugas menyediakan bahan bahan konsumsi,membantu warga untuk memasak,menyiapakan makan untuk kami mahasiwa.

Dalam konsumsi didapur kami mengatur waktu makan yaitu 3 kali makan, makan pagi jam 08.00, makan siang jam 12.00, dan makan malam jam 19.30 Disetiap hari kami mengonsumsi berbagai macam macam makanan yang berbeda di setiap harinya oleh karena itu kami sangat sering berkomunikasi dengan warga yang ada didapur agar tidak ada miss komunikasi antar warga dan kami tim konsumsi. 

Sistem konsumsi yang kami sediakan seperti prasmanan tetapi yang mengambil makanannya ada di setiap pj konsumsi perkelompok agar tidak terjadi kerumunan dan mahasiwa yang antri duduk lesehan agar kami merasakan kebersamaan. 

Kami juga belanja di pasar sumedang dikarenakan bahan yang kami bawa dari jakarta kurang dan ada bahan yang tidak bisa di bawa dari Jakarta. 

Kami juga menyediakan minuman dan makanan untuk disetiap kegiatan seperti,kerja bakti,membetulkan mck,ngajar anak anak dan yang membersihkan taman. 

Dan dihari terakhir kami menyediakan segala makanan yang ada didapur agar tidak mubazir dan kami nikmati bersama sama warga dan mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun