Upaya pemerintah Indonesia sejak diumumkannya kasus positif pertama di Indonesia, pemerintah langsung mengambil langkah tegas serta mencari pola menangani yang tepat untuk memutus rantai tali Covid-19, berbagai aspek dikaji guna menselaraskan unsur baik atau buruk, karena langkah yang dilakukan membuat pemerintah dilema, bagaimana tidak dengan masa pandemi ini semua merubah sistematis pemerintahan yang sudah disusun, karena mau atau tidak pemerintah harus mengedepankan pandemi yang sedang terjadi saat ini, bukan hal kecil sebab beban yang dipikul pemerintah sangatlah berat, disamping terus menghidupkan kehidupan berbangsa dan bernegara, pemerintah juga harus menyelamatkan warga negara dari virus ini.
Berbagai upaya disusun, dimulai dari imbauan di rumah saja, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan, juga mempersempit ruang pergerakan kehidupan bernegara, dan masih banyak lagi langkah pemerintah untuk mengingatkan akan bahayanya virus ini.
Istilah baru yang dicetuskan pemerintah yaitu, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), semua daerah Indonesia merata mulai melakukan tindakan PSBB ini, diharapkan setelah PSBB ini bisa memutus tali rantai penyebaran covid-19. Namun tidak semua masyarakat sadar akan peraturan baru ini, karena masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker, masih berkumpul dikeramaian dan tidak menjaga jarak aman.
Setelah berjalan satu bulan lebih PSBB dibeberapa daerahdi Indonesia kurang efektif untuk penerapannya karena banyak terjadi pelanggaran, dan titik check point pun tidak memeriksa semua pengendara dan dibeberapa titik tidak ada petugas yang bertugas dititik check point tersebut, Â himbauan larangan mudik pun dirasa kurang didengarkan masyarakat, karena masih banyak mobilisasi mudik lewat jalan pintas keperkampungan penduduk.
Bukti nyata percuma PSBB dilakukan yaitu, seruan anjuran baru yang baru-baru ini pemerintah keluarkan yaitu (The New Normal Life). Semoga langkah baru ini yang akan dilakukan pada awal bulan Juni ini, berjalan sesuai dengan harapan dan Indonesia bisa bebas dari belenggu Covid-19 ini.