Mohon tunggu...
Muhamad Mustaqim
Muhamad Mustaqim Mohon Tunggu... Dosen - Peminat kajian sosial, politik, agama

Dosen

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Munajat Ramadan

17 Mei 2018   04:23 Diperbarui: 18 Mei 2018   09:43 1200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi. (pixabay)

Alhamdulillah Ya Rabb, Engkau masih mempercayakan kami menikmati bulan agung-Mu. Bulan yang di dalamnya Engkau tebarkan berlimpah rahmat, ampunan, pahala dan ampunan bagi hamba-Mu. Bulan di mana risalah suci-Mu Engkau turunkan kepada hamba termulia, sayyidul mursalin Muhammad yang terpuji. Engkau juga letakkan di dalamnya sebuah malam yang keutamaannya sangat luar bisa, melebihi seribu bulan.

Ya Rabb, kami tahu bahwa dalam titah-Mu melalui sabda utusanMu yang mulia, barang siapa yang gembira akan datangnya Bulan ramadhan, maka Engkau akan mengharamkan jasadnya terbakar api neraka. 

Kami tahu Ya Rabb, tapi kami mungkin bukan termasuk kelompok orang yang gembira tersebut. Hamba akui, kedatangan Ramadhan ini akan membatasi kebebasan, untuk makan, minum, berbuat dosa dan maksiat, sehingga sebenarnya kami malah merasa sedih. Kami sedih karena akan merasakan siksanya lapar, pedihnya haus, penatnya tarawih dan ibadah. Kami belum bisa gembira menyambut samudra rahmatMu melaui ramadhan agung ini Ya Rabb.

Kami juga tidak siap dengan segala godaan yang akan engkau timpakan melalui Ramdhan-Mu Ya Rabb. Ghibah dan menggunjing yang sangat Engkau larang adalah bagian dari pekerjaan kami, dan itu akan terasa semakin nikmat ketika kami berpuasa. Padahal melaui sabda nabi-Mu mengisyaratkan bahwa, banyak orang yang melalukan puasa namun ia tidak mendapatkan apapun selain lapar dan haus. Dan ghibah adalah salah satu dosa yang menghapus pahala puasa yang selalu kami lakukan Ya Rabb.

Terkadang puasa kami juga melahirkan sikap kesombongan. Sikap yang sangat Engkau benci. Bahkan Engkau usir Iblis hanya karena sombong dan tidak mau sujud kepada hambaMu Adam. Tapi sifat sombong itu juga menghinggapi jiwa kami Ya Rabb. Dengan puasa, seakan hanya kami lah hambaMu yang soleh. Sehingga kami sering kali menganggap orang lain yang tidak berpuasa itu fasik.

Tidak hanya itu saja, kami juga mengatas namakan Engkau untuk merazia, merampas, mengusir mereka yang seakan menghina dan mengganggu RamadhanMu. Padahal Engkau mengajarkan kami untuk menebarkan kebaikan, menghindarkan kekerasan, membumikan kasih sayang, bahkan kepada orang yang tidak seiman kepada kami. Kami tahu kesombongan ini akan menghilangkan makna puasa yang sejati Ya Rabb.

Tidak jarang juga kami melaksanakan ibadah Ramadhan ini bukan hanya karenaMu Ya Rabb. Kami beribadah agar dilihat tetangga, teman dan saudara. Sehingga Ibadah kami terkadang terbalut dengan hiasan riya dan pamer, yang menjauhkan ikhlas karena Engkau. Padahal Engkau menegaskan melalui sabda rasulMu, bahwa puasa itu hanya untuk Engkau, dan Engkau sendiri yang berhak atas pahala dan balasan yang akan kami terima. Namun, kami telah menghancurkan kemurahanMu tersebut, hanya karena ingin terlihat saleh dan khusu' di hadapan orang lain.

Namun, di atas semua itu Ya Rabb, kami masih punya satu hal, yakni harapan kepada Mu. Meskipun puasa kami tidak sempurna, ibadah kami penuh riya, amalan kami pura-pura, kami masih berharap Engkau berkenan menerima. 

Terimalah Ya Rabb, walau hanya lapar dahaga. Ampuni Ya Rabb, segala kesombongan, riya, malas, dosa dan angkara, yang kami nodakan ke dalam BulanMu yang agung ini. Bimbinglah kami menuju rahmatMu yang sejati. Bi hurmati Ramadhan mubarak, terimalah puasa dan ibadah kami, meskipun penuh dengan noda dan dosa, Ya mujib al-da'awat...!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun