Mohon tunggu...
Muhamad IchwalAkase
Muhamad IchwalAkase Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia gelap

Perjalanan panjang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Malam yang Abadi

17 Januari 2022   14:48 Diperbarui: 17 Januari 2022   14:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di saat ini aku baru menyadari bahwa dirimu adalah malam yang abadi seperti kutub utara, yang dingin dan tak pernah tersentuh oleh kehangatan matahari. Aku mengira ada harapan di sana, karena aku melihat pelangi di matamu. Aku berusaha belajar dari kesalahan untuk menghangatkan dirimu agar aku-kamu tetap menjadi kita, dan, pelangi yang ada di matamu akan menjadi miliku yang abadi.

Tapi aku tidak menyadarinya, bahwa, malam yang ingin aku hangatkan itu mustahil untuk terjadi, karena pelangi  yang ada pada matamu adalah keindahan Tuhan yang ada pada malam kutub utara, bukan harapan dalam hati yang kamu berikan padaku untuk menjadi abadi terhadapku. Andai pelangi tak di matamu, andai rasa tak sehebat ini, andai tak seperti malammu, mungkin tak akan sedalam ini aku mengagumimu.

Kawangkoan, 17 januari, 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun