Apa yang terbesit dipikiran kalian ketika mendengar kata literasi? mampu untuk membaca sebuah bacaan? mampu menulis isi dari sebuah bacaan ? Benar, jawaban dari kedua pertanyaan itu adalah benar. Namun di abad ini, apakah kemampuan seseorang dalam membaca dan menulis saja bisa dikatakan bahwa orang tersebut adalah orang yang literat ? Kita akan sedikit membahasnya pada tulisan ini.
Literasi adalah kemampuan dasar seseorang dalam menerjemahkan maksud dari sebuah data atau bacaan sehingga dihasilkan kesimpulan atau bahkan dihasilkan sebuah karya dari data atau bacaan tersebut. Jika dahulu yang sering dikenal adalah literasi baca, tulis dan hitung atau yang biasa disebut calistung, maka seiring perkembangan zaman, literasi mengalami perkembangan baik dari cakupan nya maupun dari definisi literasi itu sendiri.
Menurut Education Development Centre (EDC) yang dikutip dari penerbitbukudeepublish.com, pengertian literasi adalah kemampuan seseorang untuk memaksimalkan potensi dan keterampilan yang ada di dalam dirinya.Â
Cakupan keterampilan yang dimaksud tidak sekedar baca tulis saja, tetapi juga meliputi skill keterampilan yang dimiliki individu tersebut.Â
Masih dari web yang sama, Alberta  mendefiniskan lebih kritis terhadap dunia literasi, yaitu ketika seseorang membaca dan menulis, selain mendapatkan pengetahuan, juga mengasah ketrampilan, berfikir kritis terhadap masalah yang ada.Â
Karena bagaimanapun juga, memiliki kemampuan literasi juga akan memberikan banyak keuntungan bagi individu sendiri. Misalnya memiliki wawasan lebih luas. Semakin luas wawasan, tentu saja semakin terbuka dalam mengahdapi masalah, konflik ataupun dalam menyikapi masalah kehidupan.
Jika melihat dari definisi diatas, dikatakan bahwasannya literasi bukan hanya sekedar tentang kemampuan membaca dan menulis saja, melainkan kemampuan seseorang agar dapat memaksimalkan potensi yang ada pada dirinya.
Seringkali dari kita bahwa jika mendengar kata literasi itu berkaitan dengan kegiatan membaca dan menulis saja. Asalkan seseorang mampu untuk membaca dan menulis, maka literasi itu sudah bisa dikatakan tercapai.Â
Tetapi pada kenyataan nya, literasi itu tidak hanya kemampuan seseorang membaca dan menulis saja, melainkan lebih jauh lagi dari itu.Â
Seseorang harus mampu memahami isi dari bacaan yang ia baca kemudian ia bisa menuliskan informasi apa yang terdapat dalam bacaan yang ia baca.Â
Tentunya bukan sekadar menulis ulang, melainkan menulis nya dengan menggunakan bahasa sendiri juga dengan pemahaman nya sendiri. Dengan kata lain, seseorang tersebut menuangkan pemahaman nya dari bacaan yang ia baca ke dalam bentuk tulisan.