Pulang Kampung, Mahasiswa Undip Latih Siswa SMPN 35 Purworejo Keterampilan Vlogging

Purworejo (19/7) - Kita tentunya tidak asing lagi mendengar tentang Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN adalah suatu kegiatan pengabdian yang dilaksanakan sebagai penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian. 

Pelaksanaan KKN biasanya dilakukan di lokasi yang telah ditentukan oleh lembaga penelitian dan pengabdian di tiap kampus, tetapi dengan adanya pandemi Covid-19 Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan KKN Pulang Kampung di mana mahasiswa memilih lokasi berdasarkan lokasi domisili atau kampung asalnya. 

Hal ini disikapi secara positif oleh Muhamad Hardiyanto, mahasiswa program studi S1 Ilmu Komunikasi asal Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, sebagai kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi membangun daerah asalnya. Ketertarikannya pada pendidikan mendorongnya membuat program yang berfokus pada pengembangan keterampilan bagi siswa sekolah.

Di Desa Krandegan Kecamatan Bayan tempatnya melaksanakan KKN, terdapat institusi-institusi pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar s.d. Madrasah Aliyah. Berdasarkan survey, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 35 Purworejo memiliki sejumlah kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) sebagai pengembangan minat dan bakat siswa. Salah satunya adalah kegiatan ekskul sinematografi. Meskipun bernama sinematografi, kegiatan ekskul ini mengembangkan keterampilan para siswa dalam hal produksi video secara umum, tidak berfokus pada film saja.

Video merupakan salah satu media untuk penyampaian informasi. Ada berbagai cara untuk kita memanfaatkan media video untuk penyampaian informasi. Beberapa di antaranya adalah dengan membuat reportase video, video edukasi, vlog, dan film dokumenter. Setiap video dibuat melalui sejumlah proses. Proses tersebut umumnya ada tiga tahap, yaitu pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi.

Kegiatan ekskul sinematografi di SMPN 35 Purworejo masih tergolong baru karena dimulai pada tahun 2021. Meskipun masih baru, kegiatan ekskul ini eksis karena adanya perhatian serius dari guru pembimbing dan pihak sekolah. Para siswa peserta kegiatan ekskul difasilitasi dengan peralatan videografi dan pembimbingan editing yang diperlukan untuk mereka belajar produksi video. Meskipun begitu, para siswa dirasa masih kurang pengetahuannya tentang tahap proses pra-produksi yang meliputi aspek-aspek seperti pengembangan ide, perencanaan konten dan pembuatan naskah.

Leaflet yang dibagikan (Dokumentasi pribadi)

Menanggapi masalah tersebut, Hardiyanto mengusulkan program pelatihan produksi video di SMP Negeri 35 Purworejo bagi para siswa peserta kegiatan ekskul sinematografi. Berdasarkan masalah yang dihadapi, program pelatihan ini melatih para siswa dengan keterampilan produksi video dengan fokus penyampaian materi pada aspek-aspek pra-produksi, ditambah latihan akting. Pelatihan dilakukan sebanyak tiga pertemuan yang bermula pada Sabtu, 16 Juli 2022 dan berakhir pada Selasa, 19 Juli 2022. Mahasiswa disambut dengan antusiasme dari para siswa.

Diskusi dalam pembuatan naskah (Dokumentasi pribadi)

Para siswa melakukan latihan shoting (Dokumentasi pribadi)

Siswa dibimbing oleh guru dalam proses editing (Dokumentasi pribadi)

Guru pembimbing kegiatan ekskul mengucapkan terima kasih dengan adanya program ini karena dirasa sangat membantu para siswa. Kehadiran mahasiswa juga bertepatan dengan akan dilaksanakannya pekan perkemahan pramuka dimana salah satu kegiatannya adalah lomba vlog.

“Saya berterimakasih sekali anak-anak sudah dilatih. Kehadiran Mas datang pada waktu yang tepat.” kata guru Bahasa Indonesia yang biasa disapa Bu Fitri.