Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Metamorfosis Diri

28 Juli 2022   12:00 Diperbarui: 28 Juli 2022   12:09 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Metamorfosis Diri

Diriku berasal dari barang yang hina
Setetes mani yang telah bermemorfosis
Di dalam rahim ibu yang tercinta
Berubah menjadi manusia yang sempurna

Namun selama diri hidup di dunia
Tak pernah merasa menjadi manusia
Karena jeratan kehidupan yang fana
Memabukkan dan menjadikan lupa akan kesempurnaan

Tabiatku bagaikan hewan
Perilakuku bagaikan raja yang haus kekuasaan
Bicaraku bagaikan pedang yang siap menyayat hati manusia
Dan umurku hanya untuk tipuan kesenangan yang sesaat

Oooiii bodohnya diri ini..
Lalai dengan janji suci
Yang telah kuucapkan manakala diri lahir di dunia ini
Agar selalu teguh dalam perjalanan sebagai seorang musafir

Siapakah aku ini...
Siapakah yang membuatku lupa dengan diri
Yang selalu bisanya mengeluh dan meminta belas kasih
Dan tak pernah menjadi diri manusia sejati

Biarpun diri seorang cendikiawan yang sakti
Biarpun diri seorang pemikir yang jeli
Bila tak ada setetes embun cinta yang hadir
Tak mungkin hati ini menjadi terbebas dari jeratan pikir

Duhai Sang Pencipta
Berilah diri setetes cinta yang sejati
Agar diri mampu mendapatkan air
Yang mampu membangunkan kesadaran diri
Agar mampu menjadi manusia yang seperti Engkau kehendaki
Sebagai diri yang bermetamortofosis
Dari yang hina menuju diri sejati

======== 

Kesadaran mengajakku untuk berpikir
Tentang kondisi hidup yang selalu memenjara diri
Susah bergerak karena banyak aturan yang membatasi
Hidup serasa hanya alunan irama sendu yang yang mengiringi

Kesadaran mengajakku untuk kembali
Melihat diri yang terjerat nestapa ini
Tak pernah ada obat yang mengobati
Karena diri jauh dari orang bijak dan suci

Kesadaran mulai merenggut diri
Terasa sedih melihat alur cerita yang telah ku lalui
Jerat-jerat setan telah berubah bagai paras ayu bidadari
Mempesona... menggairahkan dan menggoda hati 

Oooiiii.... apakah ini yang akan menghiasi cerita hidupku
Diri yang selalu bertopeng pada kebaikan yang palsu
Untuk mengejar kepuasan yang semu...
Dan yang akan keceritakan di hadapanMU

Sadarlah diri....
Bangunlah diri ini....
Bukalah selimut hati ini...
Agar diri mampu dan kuat menanggung beban dan janji suci 

Hijrahlah diri ini....  selama nafas masih ada
Dari kepalsuan menuju kehakekatan
Dari yang hina menuju kemuliaan
Dari derajat paling rendah menuju kesempurnaan

======

Sejak cintaMU bermukim di dada
Dimanapun diri berada... menjadikan hidup serasa di surga
Di atas tanah pun serasa sejuk karena rimbunnya pepohonan
Di bawah tanah pun serasa berkecukupan karena bersama harta yang tersimpan

Rasa sedih diganti dengan kesyukuran
Rasa khawatir diganti dengan keyakinan
Rasa putus asa diganti dengan cinta
Karena hadirnya DiriMU di dada 

Semua muncul karena semangat diri dalam berproses dan belajar
Agar diri mampu berhijrah
Dari akseden menuju pikiran
Karena hakekat hidup diri hanya untuk menjalani

Magelang, 28/7/2022
Salam
KAS

Puisi metamorfosis diri adalah renungan kondisi diri yang tersadar pada posisi yang tak pernah berubah.  Karena diri tak pernah mampu memaknai hijrah yang hakiki, yaitu hijrah dari akseden menuju hijrah pikiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun