Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mencari Kebahagiaan

20 Januari 2022   22:08 Diperbarui: 20 Januari 2022   22:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

MENCARI KEBAHAGIAAN

Bagaikan terlalu sibuk dalam mencari
Atau lalai untuk perhatikan semua ini
Kata dan makna yang terkandung dalam bahagia di diri
Dan tak pernah bertemu dengan rasa bahagia diri

Tidak pernah merasa bahagia
Bukan puas ukurannya
Bukan senang dampak pada perilakunya
Dan akhirnya tak pernah terjawab arti kebahagiaan

Sebuah kata umum dan yang menjadi idaman
Sebuah capaian yang menjadi ukuran
Sebuah hasil yang dihasilkan dari kerja
Namun semua tak pernah menjawab arti kebahagiaan

Salahkah diri selama ini
Terpenjarakah diri dengan pemahaman selama ini
Karena tak pernah merasakan rasa ini
Hanya ilusi yang fana laksana angin sepoi sepoi

Ooo... alangkah bodohnya diri ini
Hidup sekian lama tapi tak pernah menyadari
Bahagia yang seharusnya terjadi
Namun tertipu dengan ilusi 

Bahagia bukanlah hasil kerja
Yang selalu diperjuangkan dalam kehidupan manusia
Dunia bukan peperangan di medan laga
Namun laksana hidup ditaman dunia yang indah dan mempesona

Bahagia bukanlah tujuan kerja
Yang hanya dirasakan diakhir perbuatan
Namun laksana sebuah pakaian
Dibawa dan dikenakan dalam mengarungi kehidupan

Bahagia laksana sapu jagad
Agar diri bersih dari noda
Dan menjadikan diri lepas dari selubung dada
Ringan dan transparan tanpa beban di atas kepala

Tak ada beban ketika diri dalam kekeringan
Karena tak menghilangkan nilai kebahagiaan
Tak ada perubahan ketika diri dalam kondisi kebasahan
Karena tak mengubah hakekat kebahagiaan

Ooiii betapa nyamannya hidup ini
Jika diri mampu menikmati
Arti kebahagiaan yang sejati
Karena menyertai dan menemani diri sebagai pelari sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun