Mohon tunggu...
Pakde Amin
Pakde Amin Mohon Tunggu... Penulis - Perjalanan Dalam Mencari Harmonisasi Kehidupan Diri

Belajar menikmati dan memaknai kehidupan melalui kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Halusinasi

30 November 2021   18:34 Diperbarui: 30 November 2021   18:47 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

HALUSINASI


Apakah diri masih bernafas?
Apakah diri masih mendengar?
Apakah diri masih selalu makan?
Dan Apakah diri masih merasa hidup di dunia? 

Mungkin semua pasti akan dijawab "iya masih"
Namun kenapa hidup masih seperti ini
Selalu merasakan dan mencari beban karena kondisi
Dan tak pernah menemukan sumber air kehidupan yang hakiki

Halusinasi karena diri terpenjara pada beban diri
Yang menjadikan berat dalam menjalani kehidupan di dunia ini

Ibarat hanya memikul kondisi masalah yang dihadapi
Karena semua masuk dalam hati

Kehidupan diri sekarang terasa berat
Gocangan dan hembusan selalu terasa
Serasa menggeser titik pijakan kaki kita
Mengakibatkan diri lalai dengan diri sebagai manusia

Halusinasi karena diri kurang ilmu dan pemahaman
Yang menjadikan diri selalu merasa kehausan
Ibarat diri keliru dalam mencari air kehidupan
Karena lalai dengan bacaan yang seharusnya dijadikan panduan

Fenomena diri yang sudah mulai terbelah sehingga tak mampu menampung air
Karena selalu berat sebelah
Tak pernah berpikir akan kondisi yang telah berubah menjadi masalah
Menyebabkan terbuai dalam pemecahan problema dengan jalan yang salah

Pemahaman akan pengetahuan yang banyak keliru
Karena diri hanya selalu belajar dan hanya meniru
Kebiasaan yang telah ada membelenggu sebagai guru
Yang tak ada upaya untuk mencari pengetahuan dan pemahaman yang baru

Keseimbangan adalah sebuah hakekat
Yang harus dicari dengan penuh hikmat
Dengan kesadaran diri yang perlu diruwat
Agar diri dapat mencapai titik pijakan yang kuat

OOiii.... malangnya diri ini
Betapa sedih jika sudah terjebak dengan situasi ini
Berat sebelah kondisi yang dijalani
Lepas dari titi keseimbangan kehidupan manusia sejati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun