Mohon tunggu...
Muhaimin
Muhaimin Mohon Tunggu... Lainnya - Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pekalongan

Saya adalah seorang praktisi pendidikan tepatnya adalah pengawas sekolah, disamping kesibukan aktifitas rutin saya juga suka menulis apa saja, puisi, cerpen, artikel populer dan kadang ilmiah juga. Sesuai dengan profesi saya sangat menyukai hal-hal yang terkait dengan pendidikan dan seni.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selesai

3 Oktober 2022   23:00 Diperbarui: 3 Oktober 2022   23:02 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terlalu malam ketika kau bangunkan untuk melihat bulan

Aku tertegun bulan sudah terbelah

Satu tertutup awan dan yang satu tenggelam direrumputan

Kau tuliskan semburat bulan tapi tak jelas

Sehingga kata-kata terkontaminasi menjadi racun yang bisa membunuh

Pedagang kaki lima marah pembeli hanya pandai menawar

Kuli bangunan marah sang mandor hanya memerintah dan ongkang-ongkang

Merah darah tak terbendung ketika jalan-jalan ditutup

Rongga dada dimampatkan ubun-ubun digedor-gedor dengan umpatan

Terhempas perahu putus talinya terombang ambing dilaut

Sampaikah dia di pulau impian ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun