Mohon tunggu...
Muh. Aditya Wisnu Wardana
Muh. Aditya Wisnu Wardana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang belajar dan berlatih

Muhammad Aditya Wisnu Wardana; Universitas Sebelas Maret 2020; Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; Menulis untuk kesenangan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Eskalasi Perpustakaan sebagai Upaya Akselerasi Belajar Siswa dan Interaksi Sosial Masyarakat

6 Mei 2021   13:19 Diperbarui: 6 Mei 2021   13:43 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1.1 Kunjungan tim visitasi perpustakaan Provinsi Jawa Timur di SMA Negeri 1 Talun Blitar. Penulis: Muhammad Aditya Wisnu Wardana

Saat ini sumber belajar utama yang ada di sekolah dan memiliki posisi terpenting untuk menjalankan pelaksanaan belajar mengajar adalah perpustakaan. Namun, pernahkah kalian berpikir mengapa perpustakaan menjadi penting di setiap sekolah bahkan harus diwajibkan ada? Seperti kita ketahui bersama perpustakaan sekolah memberikan ruang yang diperlukan untuk tenaga pendidik dan peserta didik dalam mendapatkan kesempatan mengembangkan kreatifitas dan meningkatkan sumber ilmu dengan membaca bahan pustakaan yang diperlukan dalam pembelajaran di sekolah.

Perpustakaan sekolah menurut Sulistyo dan Basuki (2009) adalah perpustakaan yang dikelola oleh dan terdapat di sekolah dengan tujuan untuk membantu sekolah mencapai tujuannya. Menurut pernyataan Sulistya dan Basuki dapat disimpulkan perpustakaan di sekolahan memainkan peran yang penting dalam upaya pembangunan nasional untuk mencapai bangsa yang maju, kreatif, inovatif, mandiri, dan beradab di dalam lingkup kependidikan. Pernyataan tersebut juga selaras dengan kandungan Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS (sistem pendidikan nasional) yang di dalamnya tertuang tentang tujuan dari pendidikan nasional adalah meningkatkan kualitas dari SDM atau sumber daya manusia Indonesia agar menjadi manusia beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mempunyai budi pekerti luhur, memiliki kepribadian baik, disiplin dalam segala hal, memiliki sifat bekerja keras, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat jasmani dan rohani.

Pada saat ini kita telah memasuki era digitalisasi informasi perkembangan teknologi yang begitu pesat dan massif, sehingga mendorong para pendidik, wali murid, siswa, masyarakat, maupun pakar literasi untuk lebih gencar dalam memberikan pemikirannya sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas akademik maupun nonakademik siswa. Sehingga perlu adanya pengembangan dan moderninasi perpustakaan yang ada di sekolahan. Modernisasi perpustakaan sekolah perlu adanya kontribusi antar sekolah dengan masyarakat.

Perpustakaan sekolah mempunyai peranan penting dalam menunjang atau menyokong terlaksananya pembelajaran sebagai program pendidikan yang mempunyai pengaruh secara langsung terhadap dunia pendidikan dan interaksi masyarakat sekitar. Dalam pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan pendidikan, perpustakaan sekolah memiliki kontribusi tersendiri dalam akselerasi kemampuan siswa dan membantu menyediakan sumber belajar bagi siswa, pendidik, masyarakat sekitar untuk menambah sumber informasi dan pengetahuan.

Dengan adanya kerja sama atau interaksi antar masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat dalam mengembangkan perpustakaan sekolah tidak menutup kemungkinan perpustakaan sekolah saat ini juga dapat menjadi penunjang dan upaya meningkatkan daya literasi belajar siswa dan masyarakat. Upaya eskalasi ini bermaksud agar perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai tempat rujukan masyarakat dan warga sekolah dalam mencari ilmu pengetahuan dan juga sumber bacaan.

Namun, apakah semua sekolahan mempunyai kemampuan dalam menyediakan sumber pustakaan secara lengkap, sehingga dapat digunakan secara umum (masyarakat)? Jawabannya adalah tidak, kita dapat melihat bahwa perpustakaan di sekolahan khususnya daerah tertinggal, terluar, dan terpencil (3T) memiliki bahan koleksi pustaka yang tidak seimbang dengan jumlah siswa. Selain itu, kondisi perpustakaan yang tak terawatt membuat para siswa melewatkannya ataupun meninggalkan perpustakaan tersebut dan memandang sebelah mata bahwa perpustakaan hanya sebuah ruangan yang berisi buku-buku saja, padahal perpustakaan merupakan tempat menyimpan informasi dan ilmu pengetahuan. Hal tersebut menjadi penghambat dalam pemerataan dan pengembangan perpustakaan sekolah, apabila pemerintah dan masyarakat sekitar memandang sebelah mata perpustakaan sekolahan.

Perpustakaan sekolah saat ini tidak hanya dipandang sebagai sebuah unit kerja yang menyediakan bahan bacaan semata, tapi juga bagian yang saling berkaitan dengan visi misi sekolahan dan interaksi sosial masyarakat sekitar dalam memberikan kontribusi untuk membangun upaya peningkatan sadar literasi masyarakat.

Upaya Pengembangan Perpustakaan Sekolah Bagi Siswa dan Masyarakat

            Pengembangan perpustakaan seharusnya menjadi prioritas yang diutamakan dalam program sekolah dan pemerintah dalam bentuk penyusunan anggaran dana yang sesuai dan sistematis. Disamping hal tersebut terdapat pula tindakan mempromosikan perpustakaan sekolah di media sosial yang bergerak bersama komponen warga sekolahan dan masyarakat sekitar. Menurut Mahardjo, dkk. (1975) promosi perpustakaan juga sebagai usaha atau tindakan yang dilakukan untuk memberi dorongan, penggalakan atau bantuan untuk memajukan perpustakaan. Promosi perpustakaan dapat diklasifikasikan sebagai usaha yang utama dari pihak perpustakaan, agar hakikat dan fungsi serta tujuan perpustakaan dapat berkontribusi dalam memasyarakat bagi kepentingan para pemakainya (Mucyidin, 1980). Dengan demikian promosi perpustakaan menjadi hal penting untuk menarik kesadaran masyarakat dan siswa dalam berkontribusi untuk menghidupkan suasana perpustakaan sekolah, sehingga mampu meningkatkan kemauan dan ketertarikan siswa dalam meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik.

            Program perpustakaan sekolah tentang promosi perpustakaan pada hakikatnya merupakan perwujudan dari fungsi perpustakaan sebagai media informatif yang diharapkan ada hubungan timbal balik dari pengguna, baik langsung atau tidak langsung yang muncul dalam berbagai upaya, mulai dari tumbuhnya kesadaran sampai kepada tindakan untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai akselerasi siswa dalam mengembangkan prestasi akademik dan nonakademik siswa.  Selain sebagai media informatif siswa juga sebagai media informatif masyarakat sekitar dalam meningkatkan gerakan literasi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun