Mohon tunggu...
M Yusuf
M Yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Traveller Blogger Copy writer Conten writer

Inspiration and Share https://www.instagram.com/m.__yusuf__/

Selanjutnya

Tutup

Money

Terlalu Percaya Teman

22 Januari 2021   13:01 Diperbarui: 22 Januari 2021   13:11 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbisnis merupakan impian setiap orang baik itu berbisnis individu maupun dengan teman. Berbgai macam pilihan untuk berbisinis mulai dari UMKM (usaha mikro kecil menegah) sampai bisnis dalam skala besar. Teman merupakan salah satu orang yang di percaya selain di rekrut oleh HRD. Karena sudah lama di kenal baik itu teman satu komplek, satu sekolah ataupun teman satu perkumpulan. 

Semakin lama mengenal teman tersebut maka semakin kenal pula sifat dan karekteristik yang di miliki. Memiliki teman yang banyak tak menutup kemungkinan kita akan banyak dapat pengalaman dan pelajaran yang di dapat dari mereka.

Walaupun banyak teman, belum tentu semua cocok dengan karakter dan kepribadian kita serta dapat melanjutkan teman hingga menjadi sahabat. Dengan banyaknya teman kita dapat memilih teman mana yang cocok dengan kita yang nantinya akan kita pilih dalam berbisnis. 

Dengan lamanya berteman kita dapat mengetahui karakter dan pribadi seseorang baik dan buruknya. Berteman tak hanya pria dengan pria yang bertahan lama bahkan ada pria dan wanita yang berteman lama hingga menjadi suka dan melanjutkan ke jenjang pernikahan pula.

Banyak di luar sana berbisnis dengan teman dalam lingkup kecil sampai dengan skala besar. Akan menjadi lancar dan berkembang usaha tersebut karena sudah percaya dan saling mengenal satu sama lain dengan konsep yang telah di atur masing-masing. 

Banyak suka duka yang di hadapi jika berbisnis denan teman. Salah satu sukanya adalah sudah saling kenal, percaya, komunikasi lancar. kalau dukanya ialah jika terjadi suatu masalah di dalam berbisnis akan mudah bertengkar.

Seperti yang saya alami adalah mencoba berbisnis dengan teman yang kala itu sama-sama tidak bekerja lagi. Kalau saya di pecat dari perusahaan dan teman tersebut sudah mengundurkan diri dari perusahaan tempat ia bekerja. Kita berdiskusi bersama bisnis dalam bidang apa yang cocok dan yang akan di jalankan nantinya. Akhirnya kita memutuskan akan berbisnis dalam bidang kuliner yaitu buka warung pecel lele. Semua di bicarakan mulai dari tempat, menu yang akan di jual hingga peralatan yang akan di gunakan.

Setelah berdiskusi beberapa waktu dengan rencana awal yang telah di sepakati. Akhirnya mulailah mencari beberapa tempat yang cocok untuk dijadikan tempat berjualan dan cocok dengan budget yang ada. Akhirnya menemukan tempat yang cocok dengan budget dan lokasinya yang strategis dekat dengan perkantoran. Bertemu lah dengan pemilik tempat tersebut akhirnya. Setelah cocok dengan harga yang telah di sepakati maka si pemilik warung meminta uang muka atau DP (down payment) sebagai tanda jadi. Di berilah uang muka tersebut agar tidak di berikan ke orang lain.

Setelah di berikan uang tersebut, kita melanjutkan rencana bahan dan barang apa yang akan di beli untuk berjualan nantinya. Setelah sepakat dan menunggu beberapa waktu. Teman saya tiba-tiba membatalkan rencananya untuk berbisnis dengan saya dengan alasan yang tidak jelas. Di telepon tidak di angkat, saya datang ke rumahnya tidak ada orang. Sedangkan sisa uang sewa warung tersebut sudah di minta pemiliknya karena sudah jatuh tempo pembayaran.

Saya bingung kenapa tiba-tiba tidak ada kabar bagaimana kelajutan dari usaha ini. Akhirnya karena tidak kunjung membayar sisa uang sewa tesebut akhirnya si pemilik membatalkan sewa tempat karena sudah beberapa waktu ditunggu tidak ada kabar. Akhirnya saya tidak jadi membuka usaha tersebut. Mungkin ini merupakan pengalaman pribadi saya yang menjadi pelajaran bagi saya kedepannya harus dapat memilih teman untuk berbisnis.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun