Mohon tunggu...
Muh Fahrurozi
Muh Fahrurozi Mohon Tunggu... Human Resources - Penikmat Kopi

Hanya manusia biasa yang ingin mati dengan damai, sebab hidup adalah proses panjang dari bagaimana cara kita mati.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Indonesia dan Upaya Pemerataan Pendidikan

24 Januari 2019   21:32 Diperbarui: 24 Januari 2019   21:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Nyawa bangsa ada dalam genggaman pendidikan dan kesehatan.. Kesehatan yang baik adalah kesehatan yang terlahir dari pendidikan yang 'baik' - Muh Fahrurozi"

Tidak bosan-bosan kita mengatakan bahwa Indonesia merupakan bangsa yang begitu luar biasa kaya dengan sumberdaya alamnya yang melimpah dan sumberdaya manusianya yang cukup banyak dengan melihat Indonesia sebagai Negara dengan penduduk terbanyak ke empat di dunia.

Indonesia memiliki luas wilayah 1.905.000 km2, luas lautnya yang terluas di dunia yaitu 93.000 km2 serta panjang pantainya sekitar 81.000 km2 atau 25% panjang pantai seluruh dunia. Dengan luasnya wilayah yang di miliki bangsa Indonesia dan  jugasejuta potensi sumberdaya alamnya yang luar biasa, nyatanya masih banyak permasalahan yang di hadapi oleh bangsa Indonesia.

Dari semua sumber daya yang ada, pendidikanlah yang pertama yang harus di perhatikan. Karena Pendidikan merupakan faktor penentu yang dapat meningkatkan kualitas bangsa serta menjadi salah satu bahan bakar utama untuk melejitkan potensi anak bangsa.

Pendidikan pula yang akan menjadi penentu Indonesia kedepanya. Jika semua penduduk atau rakyat Indonesia sadar betapa pentingnya pendidikan, maka bangsa bangsa indonesia akan memiliki sumberdaya manusia yang berpotensi dan berkualitas. Sehingga diharapkan mereka nantinya dapat membenahi permasalahan-perasalahan menjadi lebih baik lagi. Namun pertanyaanya, apakah keadaan pendidikan di Indonesia saat ini mampu meningkatkan potensi dan kualitas sumberdaya manusia bangsa Indonesia?

Melihat kondisi pendidikan Indonesia saat ini masih sangat memprihatinkan, terutama mengenai fasilitas pendidikan di daerah-daerah, baik itu sarana maupun prasana pendidikan. Masih banyak kita dengar dan lihat di media-media bagaimana perjuangan anak-anak melewati tantangan-tantangan besar untuk bisa sampai di sekolahnya, diatantara melewati hutan, sungai tidak berjembatan, dan sebagainya. Parahnya sekolah mereka hanya bangunan sekolah dengan keadaan yang jauh daripada kewajaran dan tak layak pakai.

Co Distric Solud NTB, Abdul Haris yang berdasar pada data kemendikbud, mengatakan bahwa masih ada sekitar 2.218 ruang kelas di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat dalam  kondisi rusak. Terlebih lagi kondisi beberapa ruang kelas tersebut tidak layak pakai untuk proses belajar mengajar. Bukan itu saja, ada pula daerah-daerah yang kekurangan tenaga pengajar oleh karena sulitnya medan yang harus di tempuh untuk bisa sampai di sekolah tersebut. Sehingga dampaknya sangat besar untuk anak-anak yang berada di daerah-daerah, seperti kabupaten Bima khususnya.

Perbedaan antara siswa hasil produksi pendidikan perkotaan dengan daerah salah satunya bisa kita lihat saat ujian seleksi bersama masuk di perguruan tinggi negeri, hampir sebagian besar yang lulus yaitu siswa hasil didikan kota. Bagaimana tidak? Kualitas sarana dan prasara misalnya perpustakaan, laboraturium, dan sebagainya mereka dapatkan dan selalu terjamin sehingga mempermudah mereka dalam memahami pelajaran. Sangat beberbeda dengan siswa hasil pendidikan daerah, jangankan  berharap ruang kelas bagus, guru yang mengajar saja jarang masuk oleh karena susah dan barangkali jauhnya medan yang harus di tempuh untuk menuju sekolah tersebut.

Untuk mengatasi kekurangan ini, pemerintah tentu harus berusaha untuk mengupayakan perataan pendidikan di Indonesia, supaya kualitas anak-anak bangsapun sama rata dan bisa berkembang maju dalam taraf kesempatan yang sama. Misalnya dengan meningkatkan pengeluaran dan penyaluran bantuan pendidikan untuk memberikan fasilitas yang layak untuk sekolah-sekolah terpencil.

Kualitas pengajarpun harus di tingkatkan misalnya dengan mengadakan berbagai pelatihan untuk pengajar guna menambah kemampuan pengajar dalam menyampaikan mata pelajaran kepada siswa-siswinya. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan pemetaan kondisi pendidikan di setiap daerah-daerah supaya standar sarana dan prasarananya tercapai dan merata. Dengan tercapainya hal itu, tentunya akan meningkatkan potensi dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki oleh SELURUH bangsa Indonesia.[*]

*Penulis: Muh Fahrurozi (Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar asal Bima, Penggagas Komunitas Pecandu Pikiran)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun