Adapun teori Thernodike setelah tahun 1930 yakni revisi terhadap hukum kesiapan, hukum latihan, dan hukum efek. Secara umum teori ini adalah bentuk revisi Thorndike terhadap beberapa teorinya yang terdahulu. Dari kedua bagian teori belajar Thorndike tersebut yang merupakan ciri khas adalah teori Trial and error learning (belajar dengan uji coba). Menurut Thorndike semua mahkluk hidup belajar dengan uji coba sampai dia mendapatkan solusi untuk memecahkan masalahnya. Prinsip dasar dari proses belajar yang dianut oleh Thorndike yaitu bahwa  dari belajar learning adalah asosiasi, suatu stimulus akan menimbulkan suatu respon tertentu atau yang disebut dengan teori S-R.
Meskipun demikian, teori fungsionalistik juga memeiliki kekurangan. Dimana teori ini meamandang belajar hanya sebagai asosiasi stimulus dan respons. Selain itu, teori ini memandang bahwa proses pembelajaran  hanyalah mekanistik antara stimulus dan respons.
Itulah kupasan singkat mengenai Perkembangan Fungsionalisme menurut beberapa ahli. Saya selaku penulis berharap agar nantinya tulisan ini bisa bermanfaat bagi pembaca. Tentunya penulis juga mengharapkan agar para pembaca memberikan saran dan kritik yang membangun, agar nanti penulisan selanjutnya bisa lebih baik lagi. Terima kasih.
Daftar Pustaka
Boeree, G 2005, Sejarah Psikologi, Jakarta: Prima Shopie.
Imran, A (1996), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta; Pustaka Jaya.
Muhibinsyah (1999), Psikologi belajar, Jakarta: Logos.