Terima kasih sudah mengunjungi blog saya. Pada kesempatan kali ini saya mau menulis sedikit tentang kebudayaan suku Mandar khususnya dari aspek kuliner khasnya. Mungkin masih banyak teman-teman yang belum tahu tentang suku mandar, jadi akan saya tuliskan juga sekilas tentang suku ini.
Mandar adalah salah satu dari 4 suku besar yang ada di wilayah geografis Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat saat ini bersama dengan suku Makassar, Toraja , dan Bugis. Jika Makassar terkenal dengan Pantai Losarinya, Bugis terkenal dengan Uang Panainya yang super mahal, dan toraja terkenal dengan rumah tongkonannya, maka Mandar terkenal dengan Lopi Sandeqnya (Perahu Sandeq) yang telah dinobatkan sebagai perahu layar tercepat di dunia. Tapi kita tidak akan bahas lebih jauh tentang itu, karena di halaman ini saya mau membahas khusus tentang makanan khas Suku Mandar.
Makanan khas mandar pertama ini berbahan dasar tepung beras yang diolah lalu dituangkan ke dalam cetakan yang berbentuk lingkaran. Setelah matang dan dihidangkan, bikang biasanya akan dipotong secara vertikal dan hozintal sehingga membentuk potongan segitiga lalu akan dituangkan golla calla (gula merah) yang telah dilelehkan sebelumnya. Bagi yang suka makanan manis, dijamin akan doyan makan makanan yang satu ini.
Bahan utama untuk membuat tetu adalah terigu, gula merah dan gula pasir. Ketiga bahan diaduk untuk dijadikan adonan lalu diaduk lagi dengan santan yang sudah disiapkan sebelumnya. Setelah itu dituangkan di atas daun pandan yang telah dibentuk persegi. Kemudian dikukus hingga matang dan siap disajikan.
Paso' dibaca dengan menambahkan tekanan pada huruf o di akhir. Kata paso' dalam bahasa mandar berarti Paku. Makanan ini dinamakan demikian karena bentuknya yang mirip dengan paku, yaitu sama-sama memiliki ujung yang lancip. Paso berbahan dasar tepung beras yang kemudian dicampur dengan gula aren yang cair dan santan. Lalu dimasukkan ke cetakan dari daun pisang yang telah dibentuk menyerupai kerucut. Kemudian dikukus dan tunggu hingga matang.
Kue Bolu paranggi adalah salah satu favorit saya karena teksturnya yang lembut dan lelehan gula arennya di bagian tengah kue yang dijamin akan memanjakan lidah. Bolu paranggi dibuat dari tepung terigu dan gula aren yang diolah diatas cetakan dan biasanya dipanaskan dengan bara.