Mohon tunggu...
M. Galang Pratama
M. Galang Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Buku dan buku

Penulis peristiwa. Tinggal di http://www.emjipi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penyebab Arus Banjir di Gowa

23 Januari 2019   09:49 Diperbarui: 23 Januari 2019   12:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: infomakassar.co.id

Saya mengabadikan jembatan ini ketika pertamakali ke Manuju awal Desember lalu. Dan hari ini, seperti terlihat di media, jembatan ini putus.

Sejarah Bendungan Bili Bili

(Seperti yang dikutip dari beberapa sumber)

Sejarah pembangunan Bendungan ini berawal pada tahun 1974. Waktu itu Sungai Jeneberang meluap dan menggenangi kota Makassar dan Kabupaten Gowa sedikitnya 3/4 Kota Makassar tenggelam karena meluapnya Sungai Jeneberang.

Sehingga mulai tahun 1980 dilakukan studi secara intensif kemungkinan kita akan membangun sebuah bendungan untuk mengatasi banjir kota waktu itu yang setiap tahun terjadi. Sampai pada tahun 1990 detail desain pembangunan bendungan tersebut telah siap, sehingga mulailah dilakukan pembebasan lahan untuk kepentingan pembangunan tersebut yang luasnya lebih kurang 40,428 ha.

Pekerjaan konstsruksi dimulai pada 1992. Jadi tujuan utama pembangunan bendungan ini adalah untuk pengendalian banjir Kota Makassar dan Gowa, dengan fungsi ikutan seperti air baku kota, listrik, irigasi, perikanan dan pariwisata.

Bendungan ini memiliki tampungan total sebanyak 375 juta m3, tanpungan efektif 345 juta m3, tampungan sedimen 29 juta m3, kapasitas pengendalian banjir 41 juta m3, kapasitas untuk irigasi 270 juta m3, kapasitas untuk air perkotaan 35 juta m3, dan kapasitas untuk listrik 20 Mega Watt.

Bendungan ini didesain dengan panjang Bendungan utama 750 m dengan tinggi 73 m, bendungan sayap kanan 412 m dengan tinggi 52 m, bendunqgan sayap kiri 646 m dengan tinggi 42 m. Debit rencana pelimpah 2.200 m3, dan debit rencana untuk intake 45 m3. Elevasi puncak 106 m, elevasi muka air normal 99,5 m, elevai mercu pelimpah 91,5 m dan elevai dasar waduk 48 m.

Meskipun demikian tidak jarang bendungan yang dibangun dengan fungsi utama pengendalian banjir, justru menjadi momok yang menakutkan masyarakat saat musim hujan tiba.  Pada hal mestinya dengan adanya bendungan ini masyarakat bisa lebih tenang di saat musim hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun