Mohon tunggu...
MuhHazairin
MuhHazairin Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Financial Planner | Suka cerita tentang film | Suka cerita tentang buku | Penyuka Fotografi | Suka Makan | Apalagi Travelling

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah isi Otak Belakang Anggota DPR ??

14 Agustus 2010   13:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:02 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_226185" align="alignleft" width="300" caption="PONS nya kegedean jadi Tidur mulu (inilah.com)"][/caption]

Otak merupakan alat untuk memproses data tentang lingkungan internal dan eksternal tubuh yang diterima reseptor pada alat indera (seperti mata, telinga, kulit, dan lain-lain). Data tersebut dikirimkan oleh urat saraf yang dikenal dengan system saraf keseluruhan. System saraf ini memungkinkan seluruh urat saraf mengubah rangsangan dalam bentuk implus listrik. Kemudian implus listrik dikirim ke pusat system saraf, yang berada di otak dan urat saraf tulang belakang. Disinilah data diproses dan direspon dengan rangsangan yang ‘’cocok’’. Biasanya dalam tahap ini timbul saraf efektor, yang berfungsi untuk mengirim implus saraf ke otot sehingga otot berkontraksi atau rileks.

Otak nampak seperti sebuah ‘’kembang kol’’ yang beratnya rata-rata 1,2 kg pada laki-laki dan 1 kg pada perempuan. Otak dapat dibagi ke dalam tiga bagian umum, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Anehnya nama bagian-bagian tersebut tidak berdasarkan letaknya pada otak (contohnya otak depan tidak berada di bagian depan). Tapi, nama bagian-bagian tersebut didasarkan pada posisi saat manusia masih berbentuk embrio. Kemudian posisi bagian-bagian otak tersebut berubah selama perkembangan janin dalam kandungan.

Nah oleh karena itu saya pengen Mencoba mereka-reka apakah isi otak para anggota DPR itu..kok bisa-abisanya kinerjanya kayak gitu aja... tukang tidur di sidang, Bolosan..eh tapi gaji dan tunjangannya nyampek 60 juta duh..bener-bener..tu duit sapa tu??pada merasa kagak ??

nah Karen saya pengetahuan tentang kedokteran sedikit, saya hanya membahas tentang Otak belakang Para Anggota DPR. Nah… Otak belakang, katanya pelajaran smu gw dulu sih isinya..ada 4 yaitu : Medula Oblongata, Pons, Formasi Reticular dan Cerebellum..nah loh-nah loh..isinya otak anggota DPR sama gak ya...paling kalo manusia pasti sama, tapi kalo Tikus kagak tau lagi dah..dan kalo menurut fungsinya gw udah rada lupa nih semuanya..tapi gw paling ingat sama Bagian Pons sama Cerebellum

Konon Katanya..Pons itu adalah bagian otak yang menjadi pemancar bagi diri kita, kerjasama dengan Formasi reticullar, dimana Pons ini berfungsi untuk menentukan kita apakah terjaga atau tertidur...nah ini dya ni..mengingat bahwa para anggota DPR kita yang mulia ntu kerjanya tidur..kayaknya isinya cuma Pons Semua Otak belakangnya..lah dya tidur mulu..Pons nya Kegedean kali ya...

Trus Cerebellum..konon katanya ahli kedokteran lagi nih, Cerebellum merupakan bagian otak yang menjadi fungsi otomatis otak...kalo dia sudah terima duit dari orang ini berturut-turut, otomatis otaknya akan minta mulu sama satu orang, atau kalau sudah dapat korupsian dari satu tempat..di babat terus sampe ketangkap..wiih Kalo mengingat perilaku anggota DPR kita, kayaknya ni bagian otak belakng mereka yang sama besarnya dengan Pons..karena banyak yang hidup dari korupsian dan terima duit hasil bagi-bagi keuntungan yang gak jelas hasil malak dari perusahaan mana yang mau dimuluskan urusannya sama anggota DPR.haduh..Otak belakangnya anggota DPR ternyata isinya Cuma Cerebellum sama Pons doank pantas aja negeri ini gak maju-maju...

Salam dari Otak..

Muhamad hazairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun