Setelah lahan kautanam dengan pohon besi
laut kautanam dengan
karang berduri
hutan kausisir dengan gergaji
sungai kaucampur dengan air mani
bahkan udara bukan untuk bernafas lagi
karena sudah kauaduk dengan limbah industri.
Semua ini kaulakukan di bawah kitab suci
dan dilindungi pahlawan yang mengaku pilar bumi Pertiwi.
Ketika melihat semua ini
batu pun tak akan bergeming lagi!
Ayo! Keluar dari kamar pribadi
kita rasakan panasnya matahari
yang muak dengan apa yang menggerogoti bumi.
Ayo! Bangun dari ranjang dan berdiri
kita sapu bersih benalu api
yang membakar hidup Pertiwi.
Jangan diam! Diam adalah mati.
Lihatlah!
Bicaralah!
Bergeraklah!
Lukislah!
Tulislah!
Bacalah!
Kabarkanlah!
Suarakanlah!
Nyanyikanlah!
Ayo! Lawan hama bumi
dengan mata hati
usir ke matahari.
Jakarta, November 2019