Di negeriku ada pesta
pesta yang mengadakan perlombaan
dimana perlombaan itu diikuti kaum-kaum pemimpin
yang sama-sama saling bertaruh nyawa rakyatnya.
Pada saat yang sama
dengan ketidaktahuan
demi mendukung perlombaan
rakyat juga saling bertaruh nyawa sesamanya.
Kita sama-sama menyaksikan.
Bahwa lidah sudah menjadi pedang
menusuk dari belakang.
Dan mata hati sudah disegel kebencian
membuat kawan jadi lawan.
Di negeriku ada pesta
pesta yang menyediakan botol-botol minuman keras
untuk perlombaan yang culas.
Pesta ini tidak mengenal kekalahan
pesta ini untuk pemenang.
Dan semua yang ikut serta adalah pemenang kekuasaan.
Pesta makin meriah
para pemenang berlomba-lomba menenggak minuman:
Berdansa
berpelukan
berciuman
bahkan main perkosa-perkosaan.
Mabuk di pinggir kolam renang
sampai akhirnya tak sadarkan diri
terbang dalam keremangan
dan tak akan pernah kembali.
Pesta ini berdiri di atas punggung rakyat-
yang tengkurap di atas punggung ibu.
Oh ibu.
Oh punggungmu.
Dihadiahi beban dari pesta itu.
Jakarta, Oktober 2019