Mohon tunggu...
M. Amin
M. Amin Mohon Tunggu... profesional -

Guru, Suka posting2...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mutu Kepala Sekolah Menentukan Kemajuan Sekolah

8 Oktober 2012   01:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:06 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Melihat sebagian masyarakat, besar harapan mereka terhadap adanya sekolah yang berkualitas. Banyak sekali orang yang mengejar lembaga pendidikan yang berkualitas dan dirasa unggul dan menjadi tolok ukur lembaga-lembaga pendidikan yang lain. Mereka akan berbondong-bondong untuk menyekolahkan anaknya disana. Berapapun yang harus mereka bayar dan tidak peduli jarak jauh atau dekatnya mereka penuhi demi anaknya agar bias bersekolah di lembaga yang berkualitas. Sudah barang tentu mereka yang seperti itu adalah orang-orang yang apabila dilihat dari segi ekonominya mampu atau cukup. Dan sebaliknya, bagi mereka orang-orang yang tidak mampu mereka yang penting bias melihat anak-anaknya bias sekolah.

Masyarakat dijaman sekarang harus jeli dalam memilih lembaga pendidikan untuk anak-anaknya. Artinya, semua lembaga pendidikan itu baik. Tidak ada lembaga pendidikan yang tidak baik, karena didalamnya terkandung sebuah ilmu pengetahuan untuk meningkatkan daya pikir anak dan bias menjadikan anak didiknya menjadi anak –anak yang berkarakter. Semua masyarakat pasti menghendaki putra-putrinya menjadi anak yang pintar atau cerdas tetapi juga berwatak dan berakhlaq mulia.

Dari berbagai pengalaman, didapatkan bahwa sekolah unggul sangat erat kaitannya dengan kualitas kepemimpinan kepala sekolahnya. Umumnya sekolah-sekolah unggul dan berkualitas itu dipimpin oleh kepala sekolah yang berkualitas pula. Bahkan kepala sekolah dipandang sebagai faktor penentu terhadap kemajuan sekolah. Ternyata, sekolah unggul selalu dipimpin oleh kepala sekolah yang dedikatif, kreatif, berintegritas tinggi, dan memiliki kemampuan managerial dan leadership yang baik.

Begitu juga sebaliknya, sekolah yang tidak maju biasanya dipimpin oleh kepala sekolah yang tidak maju. Kepala sekolah yang lemah, baik dari leadership maupun manajerialnya juga akan melahirkan guru-guru dan karyawan yang bekerja ala kadarnya, kurang bersemangat, tidak disiplin dan kurang bertanggung jawab. Tegasnya, tingkat kemajuan lembaga pendidikan di mana-mana selalu seiring dengan kualitas kepala sekolahnya.

Namun untuk mendapatkan kepala sekolah yang bermutu ternyata juga tidak mudah. Belum tentu guru yang telah lama mengajar, secara otomatis memiliki kemampuan memimpin dan juga managerial yang baik. Kemampuan kepala sekolah hingga disebut unggul itu ternyata merupakan hasil dari berbagai kelebihan secara komulatif, misalnya yang bersangkutan telah berpengalaman panjang mengelola lembaga pendidikan, memiliki bakat memimpin, dan kemampuan manajerial, serta pengetahuan dan ketrampilan yang didapatkan dari berbagai pengalaman dan pelatihan.

Jabatan kepala sekolah mestinya lebih dilihat sebagai jabatan professional. Tatkala mengembangkan sekolah, mestinya yang diutamakan adalah kemajuan sekolah itu, bukan sebatas mementingkan kepentingan sendiri, sedangkan akibatnya bisa menurunkan kualitas lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Orientasi berpikir politik rupanya akhir-akhir ini mewarnai seluruh kehidupan masyarakat, termasuk pada dunia pendidikan. Apa saja dilihat dari kacamata politik. Menurut hemat saya, lembaga pendidikan harusnya mirip usaha di bidang ekonomi. Agar Lembaga pendidikan mengalami kemajuan, maka kepemiminannya harus diserahkan pada orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya, sehingga tugas-tugas bisa dijalankan secara profesional. Bahkan rekruitmen kepemimpinan mestinya tidak harus dilakukan melalui pilihan secara demokratis, melainkan lewat uji kecakapan oleh para ahli. Dengan cara itu, kiranya lebih berpeluang mendapatkan kepala sekolah yang bermutu dan terbaik. Wallahua’lam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun