Persoalan yang telah membuat pendidikan di negara Indonesia terpuruk adalah keterjarakannya pendidikan kita dari realitas kehidupan yang sesungguhnya. Artinya, pendidikan kita tidak menyahuti kebutuhan riil bangsa, mulai persoalan korupsi, kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, kekerasan dan lain-lain. Pendidikan adalah suatu hal, dan realitas kehidupan adalah hal yang lainnya yang tidak ada keterkaitannya satu sama lain. Keduanya seakan tidak bertemu. Mestinya, visi-misi dan konstruksi kurikulum harus diarahkan untuk menyelsaikan beerap bentuk persoalan yang membelit  bangsa ini.
Yang lebih memprihatinkan adalah, pendidikan kita menjadi episentrum dari berbagai persoalan bangsa, seperti kekerasan antar peserta didik. Ruang kelas tidak menjadi "taman indah" dalam.mengartikulaskan berbagai bakat dan minat peserta didik, tetapi sudah mejadi arena kekerasan yang banal. Anak yang lemah sering menjadi korban bullying bagi mereka yang lebih berdaya secara osial ekonomi. Kasus-ksus kekerasan tak jarang memakan korban hingga berujung kematian. Yanh lebih miris lagi pemukulan murid oleh gurunya, maupun pemukulan guru oleh muridnya. Kasus-kasus kekerasan ini selalu berulang dalam lingkungan pendidikan kita.