Mohon tunggu...
Mufida Laila
Mufida Laila Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelusuri Bahasa Anak Usia Dini

1 November 2017   05:14 Diperbarui: 1 November 2017   05:15 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pola pikir kebanyakan otang tua menyatakan bahwa pengembangan bahasa untuk anak terkait dengan kemampuan membaca dan menulis. Oleh karena itu para orang tua menyerahkan anaknya untuk dapat membeca dan nenulis di taman kanak-kanak dimana guru bertugas mengajari hingga berhasil.

Akan tetapi kemamampuan membaca dan menulis anak ternyata terbentuk dari kemampuan mendengar dan berbicara. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sebelum baca tulis permulaan dipengaruhi oleh keterampilan mendengar dan berbicara. Pentingnya kemampuan berbicara ialah hal tersebut merupakan dasar berbicara, mendengar, dan menulis pada anak.

Sehubung dengan itu,untuk dapat membaca dan menulis,anak harus memiliki banyak pengalaman mendengar dan berbicara. Peran orang tua disini, yaitu untuk memperdengarkan berbagai cerita kepada anak serta mengajak berkomunikasi sebagai bentuk pengembangan kemampuan berbicara. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kemampuan baca tulis permulaan pada anak di bentuk sejak usia dini.

Anak yang belajar membaca sejak usia dini, biasanya oleh orang tuanya sangat sering dibacakan cerita. Kegiatan membaca tersebut juga sudah dilakukan ketika anak masih sangat muda. Dari situ, potensi anak untuk membaca terbentuk dari pengalaman mendengarkan cerita sejak belia. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peran orang tua maupun kerabat terdekat untuk membacakan cerita sejak dini kepada anak.

Dapat disimpulka bahwa, kemampuan membaca dan menulis anak khususnya di usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan untuk membedakan bunyi dan bahasa. Kemampuan ini terbentuk dari keterampilan mendengar. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun