Pola pikir kebanyakan otang tua menyatakan bahwa pengembangan bahasa untuk anak terkait dengan kemampuan membaca dan menulis. Oleh karena itu para orang tua menyerahkan anaknya untuk dapat membeca dan nenulis di taman kanak-kanak dimana guru bertugas mengajari hingga berhasil.
Akan tetapi kemamampuan membaca dan menulis anak ternyata terbentuk dari kemampuan mendengar dan berbicara. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan sebelum baca tulis permulaan dipengaruhi oleh keterampilan mendengar dan berbicara. Pentingnya kemampuan berbicara ialah hal tersebut merupakan dasar berbicara, mendengar, dan menulis pada anak.
Sehubung dengan itu,untuk dapat membaca dan menulis,anak harus memiliki banyak pengalaman mendengar dan berbicara. Peran orang tua disini, yaitu untuk memperdengarkan berbagai cerita kepada anak serta mengajak berkomunikasi sebagai bentuk pengembangan kemampuan berbicara. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa kemampuan baca tulis permulaan pada anak di bentuk sejak usia dini.
Anak yang belajar membaca sejak usia dini, biasanya oleh orang tuanya sangat sering dibacakan cerita. Kegiatan membaca tersebut juga sudah dilakukan ketika anak masih sangat muda. Dari situ, potensi anak untuk membaca terbentuk dari pengalaman mendengarkan cerita sejak belia. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peran orang tua maupun kerabat terdekat untuk membacakan cerita sejak dini kepada anak.
Dapat disimpulka bahwa, kemampuan membaca dan menulis anak khususnya di usia dini sangat dipengaruhi oleh kemampuan untuk membedakan bunyi dan bahasa. Kemampuan ini terbentuk dari keterampilan mendengar.Â