Mohon tunggu...
Mufida Dwi Rahmawati
Mufida Dwi Rahmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sebelas Maret

Mahasiswa Sosiologi - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masifnya Pembangunan Jalan Tol sebagai Wujud Revitalisasi Infrastruktur Pembangunan yang Memadai di Indonesia

15 November 2022   08:34 Diperbarui: 15 November 2022   08:55 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Pendahuluan

Menurut PP No 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, pengertian jalan tol merupakan bagian sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan untuk membayar. Kata "Tol" yang ada merupakan akronim dari Tax on Location, yang merujuk pada penerapan tarif saat pengguna jalan melalui pemberhentian di jalan tol. Keberadaan jalan tol merupakan bagian dari sistem jaringan jalan umum dan dapat dijadikan sebagai jalur lalu lintas alternatif untuk mengefisienkan perjalanan yang ditempuh.

Pembangunan jalan tol pun kini semakin masif dikembangkan, utamanya pada masa pemerintahan Presiden Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju. Dilansir dari data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), total jalan tol yang beroperasi dalam masa pemerintahan Presiden Jokowi selama 7 tahun telah mencapai 1.454,8 kilometer. Pembangunan jalan tol merupakan salah satu aspek yang diprioritaskan oleh pemerintah karena dapat memberikan berbagai manfaat secara kompleks, antara lain :

  • Pembangunan jalan tol berpengaruh pada perkembangan wilayah dan peningkatan ekonomi
  • Meningkatkan mobilitas serta aksesibilitas masyarakat dan barang
  • Pengguna jalan tol dapat memperoleh keuntungan berupa penghematan biaya operasi kendaraan dan waktu, apabila dibandingkan ketika mereka melewati jalan nono tol
  • Badan Usaha mendapatkan pengembalian investasi melalui pendapatan tol yang tergantung pada kepastian tarif tol.

B. Komparasi Pembangunan Jalan Tol dari Masa ke Masa

  • Masa Kepemimpinan Presiden Soeharto

Pembangunan tol di Indonesia telah berlangsung sejak lama, pada era Presiden Soeharto yang berlangsung sejak tahun 1968 - 1998. Tol pertama yang dibangun di Indonesia adalah Tol Jagorawi (Jakarta - Bogor - Ciawi) sepanjang 46 kilometer. Tol ini dibangun pada tahun 1973 dan mulai beroperasi pada 9 Maret 1978. Pembangunan Tol Jagorawi tersebut menjadi awal mula pembangunan jalan bebas hambatan yang terus berlangsung hingga saat ini. Total jalan tol yang beroperasi hingga akhir masa kepemimpinan Presiden Soeharto mencapai 490 kilometer.

  • Masa Kepemimpinan Presiden B.J. Habibie

Selama satu tahun memimpin Indonesia, Presiden Habibie berhasil membangun dua ruas jalan tol, dengan total panjang 12,79 kilometer pada tahun 1999, antara lain :

1.) Jalan Tol Pondok Aren - Bintaro - Ulujami : 5,55 kilometer

2.) Jalan Tol Pondok Aren - Serpong : 7,24 kilometer

  • Masa Kepemimpinan Presiden Megawati dan Gusdur

Dalam era kepemimpinan Presiden Megawati dan Gusdur, masih tidak ada ruas tol baru yang beroperasi. Kemudian pada tahun 2003, Presiden Megawati memulai pembangunan ruas jalan tol baru yang menghubungkan Surabaya - Madura sepanjang 5,4 kilometer. Namun proyek tersebut masih belum selesai hingga akhir periode kepemimpinan Megawati dan mulai beroperasi pada tahun 2009, dalam kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

  • Masa Kepemimpinan Presiden SBY

 Menjabat selama dua periode sebagai Presiden Republik Indonesia, SBY berhasil membangun 14 ruas tol baru di Indonesia. Sejak masa ini, mulai terlihat jelas bahwa pembangunan jalan tol telah dilakukan secara masif, dengan total panjang jalan mencapai 352,22 kilometer.

  • Masa Kepemimpinan Presiden Joko Widodo

Meskipun masa kepemimpinannya masih belum usai, sejauh ini Presiden Jokowi telah berhasil membangun 36 ruas jalan tol baru, dengan total panjang tol yang sudah beroperasi mencapai 1.569,17 kilometer. Dilansir dari situs web sindonews.com, pengamat sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno menyebutkan bahwa pembangunan infrastruktur pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo jelas lebih baik dan masif jika dibandingkan dengan era sebelumnya.

Adanya fakta ini kemudian menjadi bukti nyata bahwa seiring dengan berjalannya waktu, pembangunan yang ada di Indonesia akan terus dikembangkan dan diperbaiki, utamanya pada sarana (infrastruktur) penghubung yang vital seperti jalan tol yang dapat mempermudah akses transportasi antar daerah. Terlepas dari manfaat keberadaan jalan tol yang dapat memudahkan perjalanan masyarakat, pembangunan jalan tol juga dapat memperlancar arus lalu lintas serta kawasan industri yang dibangun pun juga dapat menyerap tenaga kerja yang ada di lingkungan sekitar, sehingga adanya proyek pembangunan jalan tol dapat menekan angka pengangguran yang ada.


C. Apakah Jalan Tol telah Memberikan Kebermanfaatan Bagi Masyarakat?

Tidak bisa dipungkiri bahwa adanya pembangunan jalan tol di Indonesia tentu memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. Salah satu dampak nyata yang dapat dirasakan secara langsung adalah adanya kemudahan akses transportasi yang berdampak terhadap bidang yang lain, seperti kemudahan dalam aktifitas bisnis. Hal ini dibuktikan dengan semakin mudahnya proses pengangkutan serta mobilisasi bahan dasar industri barang yang kemudian dapat memungkinkan kegiatan industri di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan efisien. Namun pada kenyataannya, pembangunan jalan tol tidak selalu memberikan dampak yang positif bagi masyarakat, dan justru menjadi suatu ancaman bagi sebagian masyarakat yang lain. Dapat dilihat pada realitas yang ada, dimana pembangunan jalan tol justru dapat memangkas berbagai lahan vital seperti lahan pertanian, yang tentu dapat mengancam ketahanan pangan Indonesia. perlu diingat bahwa Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, maka kedepannya tentu diperlukan upaya dari pemerintah agar dampak positif dari keberadaan dan pembangunan jalan tol dapat dimaksimalkan, tanpa harus mengorbankan dan merusak potensi lahan pertanian yang ada.

Selain ditinjau dari sektor pertanian, dampak lain dari pembangunan jalan tol yang terkesan merugikan masyarakat juga dapat dilihat dan dirasakan dengan berkurangnya daerah resapan air. Hal ini terjadi karena terdapat beberapa infrastruktur publik yang dibangun di daerah resapan air. Sehingga pada akhirnya, air hujan yang turun tidak dapat terserap dengan maksimal, dan kemudian memicu terjadinya bencana banjir. Dalam hal ini, tentu diperlukan adanya kerja sama yang baik dari pemerintah serta pihak terkait yang memiliki pemahaman Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ketika melakukan atau membangun proyek jalan tol serta berbagai infrastruktur lainnya. Kerja sama tersebut tentu sangatlah penting untuk dilakukan agar infrastruktur publik yang ada dapat memberikan dampak positif dan kebermanfaatan yang maksimal bagi masyarakat, serta meminimalisir dampak negatif yang dapat merugikan masyarakat dan juga lingkungan.


D. Penutup

Pada dasarnya pemerintah selalu berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan tercapainya kesejahteraan masyarakat dalam berbagai bidang, salah satunya dengan membangun sarana infrastruktur yang memudahkan mobilitas lintas daerah bagi masyarakat seperti pelabuhan, bandara, dan juga jalan tol. Dalam masa kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan jalan tol merupakan proyek yang paling masif dikembangkan, karena jalan tol merupakan sarana paling vital untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah yang lainnya.

Meskipun keberadaan jalan tol kini telah membuat mobilitas masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien, namun pada kenyataannya masih banyak ditemui berbagai permasalahan seiring dengan pembangunan proyek jalan tol, seperti berkurangnya lahan pertanian serta daerah resapan air. Untuk menyikapi hal tersebut, tentu pihak pemerintah perlu melakukan kajian lebih mendalam mengenai permasalahan lingkungan yang nantinya akan ditimbulkan oleh pembangunan proyek baru, serta upaya apa saja yang perlu dipersiapkan untuk meminimalisir kerusakan lingkungan sebagai akibat dari pembangunan proyek infrastruktur yang baru. Hal tersebut tentu sangatlah diperlukan agar proyek pembangunan kedepannya benar benar dapat menyejahterakan masyarakat dan tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang justru merugikan masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun