Mohon tunggu...
mufida rahma
mufida rahma Mohon Tunggu... Mahasiswa - tetap sehat

Mufida Rahma 21107030033 Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mindfulness: agar hidup menjadi tenang dan fokus

11 Juni 2022   10:23 Diperbarui: 11 Juni 2022   10:32 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri/ poster mindfulness

Sebagian dari kita pernah mengalami depresi, putus asa, dan bahkan memiliki keinginan untuk mengakhir hidup. Akar derita trauma masa kecil yang terbawa hingga dewasa dapat menyebabkan permasalahan dikemudian hari. Mindfulness merupakan istilah dari Kesadaran penuh. Adapun beberapa ahli mengatakan : "Kesadaran yang muncul dari memperhatikan, dengan sengaja, pada saat ini dan tanpa menghakimi" -- Jon Kabat-Zinn. 

Mindfulness adalah kesadaran perhatian penuh terhadap apa yang terjadi di dalam diri kita dan apa yang sedang kita lakukan. Setingkali kebanyakan dari kita tidak 'mindful' tubuh sebagai wujud fisik kita berada jauh dari jiwa kita yang sedang berlarian mencari penjelasan. Penuh dengan berbagai kecemasan seputar keluarga, pekerjaan, kesalahan dimasa lalu, berita buruk hari ini, masa depan kita, masa depan bumi, atau bahkan konflik dan gosip kekejaman yang sering kita temui di media sosial. Ketika kita membiarkan kecemasan itu mendominasi maka kita akan merasa menderita. Kita dari kecemasan tersebut dengan cara mengambil waktu untuk mindfulnes. Menyatukan pikiran dan tubuh kita, memberikan perhatian penuh terhadap apa yang terjadi saat ini. Mindfulness membantu kita mengolah cara pandang, sehingga kondisi mental akan terasa lebih damai. Oleh karena itu, ketika kita mindful kita tidak lagi reaktif berlebihan terhadap apapun yang terjadi disekitar kita. Tidak mudah terprovokasi, marah, cemas, dan terlebih lagi kita akan jauh dari stress.

Mindfulness itu bagaikan otot dan harus dilatih setiap hari. Kita dapat melatih mindfulness dengan cara berikut ini: 

1. Meditasi Duduk , jika rutin dilakukan secara benar dan teratur medits duduk dapat menyembuhkan. Durasi meditasi duduk ini mulai dari 5-30 menit. Kita dapat duduk bersila dilantai atau duduk dikursi. Dengan nyaman, punggung lurus tegak, dan memperhatikan nafas yang keluar dan masuk dari lubang hidung kita. Sadari nafas tersebut dengan sepenuhnya hingga kalian merasa lebih tenang. Jika sulit memperhartikan hembusan nafas tersebut, kita dapat memperhatikan naik turunnya perut. Sadari naik dan turunnya perut ketika bernafas, nikmati nafas ini dengan setengah senyum. Karena ini dapat merelaksasi otot wajah, otak, dan tubuh. Ketika sedang melakukan meditasi duduk, tidak jarang pikiran kita akan lari kemana-mana. Ketika hal ini terjadi izinkanlah dan amati pikiran ini apakah baik atau buruk. Setelah itu, relakan dan lepaskan pikiran ini. Meditasi mindfulness  melatih kita untuk menahan keinginan untuk menghakimi atau menilai, membuat kita ingin tau cara kerja pikiran kita. Dan memiliki pendekatan belas kasih terhadap apapun dan siapapun, termasuk terhadap diri sendiri. 

dokpri/ poster meditasi duduk/ mindfulness
dokpri/ poster meditasi duduk/ mindfulness

2. Meditasi Jalan, ketika sedang bermeditasi jalan kita dapat merasakan betul langkah kaki saat menapak tanah. Singkronkan nafas dengan langkah demi langkah yang kita lalui, selangkah nafas masuk dan selangkah nafas keluar. Nikmati nafas ini, karena nafas ini adalah tanda bahwa kita tetap hidup. 

dokpri/ poster meditasi jalan/ mindfulness
dokpri/ poster meditasi jalan/ mindfulness

3. Mindful Eating, ketika sedang makan perhatian penuh pada apa yang kita makan. Dengan cara melihat dan mengucap syukur kepada orang-orang yang hari ini telah membantu kita menghadirkan makanan ini. Kunyah makanan tersebut hingga lumat dan nikmati setiap rasanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun