Mohon tunggu...
Mudrika Munawaroh
Mudrika Munawaroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kajian online : Obati Insecure dengan Bersyukur

16 Oktober 2021   07:12 Diperbarui: 16 Oktober 2021   08:04 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelar kajian Online, mahasiswa KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang Ajak bincang Islam: Obati Insecure dengan Bersyukur.Kelompok 137 KKN RDR 77 UIN Walisongo Semarang mengadakan kajian secara online yang bertemakan Bincang Islam dengan judul “Obati Insecure dengan Bersyukur”, pada Jum’at (15/ 11/ 2021. Acara tersebut menggandeng narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Dr. Hj. Lutfiyah, M.S.I Ketua IHF (Ikatan hafidzah Fatayat) NU Kabupaten Kendal.
Kajian Online ini dilaksanakan melalui platform Zoom dan kajian online ini dibuka oleh MC dari kelompok 137 yaitu Iin Nurrahmayani, dilanjutkan dengan sambutan oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Najichah, M.H dan tak lupa kajian online ini dipandu oleh seorang moderator yang bernama Fina Tamala yang merupakan anggota dari kelompok 137.
Tema kajian online ini sengaja diangkat karena banyak anak-anak muda di kalangan masyarakat yang masih merasa insecure terhadap diri mereka. Oleh karena itu, kajian online ini yang bertemakan Bincang Islam : Obati Insecure dengan Bersyukur yang dibuka untuk umum diikuti oleh seluruh kalangan termasuk kalangan anak muda. Tema ini didasari dari 5 penyebab banyaknya orang yang mengalami insecure atau tidak percaya diri yakni pertama takut ditolak lingkungan, kedua terlalu perfeksionis, ketiga  kecemasan sosial, keempat pernah menjadi korban bullying dan terakhir membandingkan dengan orang lain.
Dr. Hj. Lutfiyah, M.S.I sebagai narasumber pada kajian tersebut mengatakan bahwa insecure adalah penyakit yang tanpa disadari kita memiliki rasa itu di dalam diri kita. menurutnya, insecure berupa rasa tidak nyaman dan tidak percaya diri. merasa bahwa apa yang kita lakukan tidak akan dihargai dan diapresiasi oleh orang lain. bentuk dari insecure ini bisa berupa berfikir secara berlebihan ketika melakukan sesuatu sehingga memunculkan fikiran negatif yang terhadap diri sendiri bahkan orang lain.
“ ada beberapa penyebab munculnya perasaan insecure pada diri seseorang antara lain, Kejadian masalalu yang membekas sangat dalam sehingga menjadi syndrom ketakutan yang luar biasa, Percaya diri yang rendah dimana selalu menganggap dirinya tidak sebanding/ selevel dengan teman yang lain sehingga mengucilkan diri sendiri terhadap orang lain, body image, Bayang-bayang orang lain seperti tidak memiliki pendirian sehingga kita selalu mengikuti dan mempercayai apa yang orang lain katakan kepada kita, Selanjutnya kegagalan-kegagalan dalam kehidupan baik itu dalam pekerjaan, pendidikan maupun keluarga “ tuturnya.
ia menyampaikan bahwa insecure adalah penyakit yang dapat diatasi dengan cara memberikan inspirasi serta semangat kepada orang lain, lalu ketika ada sesuatu yang membuat kita tidak merasa nyaman maka kita bisa menggantikannya dengan rasa secure kita masing-masing dengan cara menunjukkan bahwa masing-masing dari kita mempunyai kemampuan yang artinya masih memiliki kelebihan disamping itu pula memiliki kekurangan, dari situla kita dapat mengatasi insecure ini sedikit demi-sedikit dan tentunya saling membantu dan mensuport satu sama lain.   sebagaimana di dalam islam kita diajarkan untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah Allah SWT berikan kepada kita, mencintai diri kita sendiri dan meyakini bahwa Allah telah menciptakan kita dengan segala keistimewaan yang kita miliki.
Itulah dari beberapa point yang telah disampaikan oleh ibu Dr. Hj. Lutfiyah, M.S.I sebagai pemateri di kajian online yang diadakan oleh kelompok 137 ini. Acara ditutup dengan pemateri yang menjawab beberapa pertanyaan dari partisipan dan doa bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun