"Kepala Asi sakit, Bun," Rengekan Brassia dari bibir pucatnya membuat Zie makin tergugu.
"Sini bunda pijitin, biar Asi bisa bobo lagi,"Jemari lentik Zie meremas lembut kepala mungil Brassia yang tak lagi ditumbuhi rambut. Kulit putihnya makin terlihat pucat dengan lingkaran hitam menghias matanya yang tersisa.
Langit-langit ruangan seolah lebih rendah dan mengimpit. Hingga malam semakin menua, mata Zie tak juga sungguh-sungguh menjumpai pintu alam mimpi. Semakin dalam ia memejam semakin jauh pikirannya berkelana. Alas tidur yang ia bawa tak mampu menahan dinginnya lantai ruangan. Sementara bangku yang ada tak sepenuhnya menopang seluruh badan. Alhasil semalaman ia terjaga dengan sedikit lelap saat kantuk datang tak tertahan.
"Selamat malam, Bu. Â Dokter Hendra visit," sapa perawat.
Zie menegakkan punggung, dokter berkacamata minus itu memaparkan diagnosa hasil tindakan kemoterapi.
"Maaf, Dok, saya kurang paham dengan istilah kedokteran. Jadi ini masalah utamanya hanya karena efek kemo yang sedikit lebih berat karena ada infeksi di pencernaan ya, Dok. Dan untuk selanjutnya Dokter Internis anak yang akan menganalisa apakah butuh tindakan bedah atau cukup rawat jalan dengan terapi obat-obatan, begitu?" Zie meminta penjelasan.
Malam memang sedikit mendung. Mungkin gemintang telah berpindah ke mata Zie hingga tiap kali mengerjap dunia terasa lebih benderang dengan ribuan harap yang seolah telah menemukan jalan.
Diagnosa dokter memang belum kata akhir. Namun, jauh lebih baik dari analisanya tenteng beberapa kemungkinan sebelum hasil kemoterapi ia dapatkan. Bahkan diantaranya membuat Zie tak mampu terlelap membayangkan proses panjang yang harus dilalui.
Zie tetap berusaha tersenyum karena ia yakin  esok mentari akan menjemput, ia juga tak mau menyerah apalagi layu saat kekasih jiwanya hampir tumbang. Ia harus tetap indah dan kuat selayak kembang kertas yang terus bertahan karena ia yakin Allah yang akan menjadikannya mampu untuk terus berdampingan dengan bunga Anggrek.kesayangannya.
Sidoarjo, 17 Maret 2021
#based on true story
#perjuangan seorang ibu mendampingi anaknya yang menderita tumor mata.