Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kado Terindah

2 Juli 2020   05:36 Diperbarui: 2 Juli 2020   05:29 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/kado/photo:doc.pri

Akad nikah dilaksanakan dengan sederhana di villa yang sama, hanya dihadiri keluarga inti dan sahabat terdekat.Seluruh prosesi berjalan dengan lancar dan khidmat. 

Kebahagiaan jelas terpancar di wajah Sultan, senyumnya tak berhenti mengembang sepanjang acara. Setelah melalui perjalanan panjang yang berliku, akhirnya Sultan berhasil memenangkan hati Lintang.

Di dalam kamar, Lintang  ditemani Sitha dan Gischa yang membantu merias wajahnya. Lintang mengenakan gamis putih polos berbahan brokrat dengan sulaman manik-manik berbentuk bunga-bunga kecil di bagian bawah kerudung, dengan riasan wajah minimalis, Lintang  tampak cantik dan  anggun bersahaja.

Dari tempat duduknya, Lintang  bisa melihat beberapa tenda putih berdiri, beberapa meja tertata rapi mengitari kolam renang, dengan berbagai macam hidangan memenuhi, deretan kursi-kursi  berwarna putih berderet rapi, dan tak lupa hiasan janur kuning melengkung indah di sana-sini.
 

"Akhirnya kamu menikah juga," kata Sitha, ikut merasakan kebahagiaan Lintang.

"Selamat ya, Tang," ujar Gischa menambahkan.

"Semua ini berkat kalian, tanpa kalian mungkin aku masih terpuruk dalam kesedihan ku." Lintang menatap wajah sahabatnya satu per satu.

"Terima kasih atas semua usaha kalian untuk membuatku bahagia."

"Kebahagiaanmu adalah kebahagiaan kita juga, sudah sepantasnya kamu mendapatkan semua ini." Gischa menyematkan rangkaian melati di kerudung Lintang, membuatnya tampak bak putri.

"Tapi aku masih penasaran, bagaimana awal ceritanya kalian bisa bertemu Bang Sultan?" Lintang menelisik

"Kalau itu Sitha yang punya skenario," balas Gischa sambil memonyongkan bibirnya ke arah Sitha. Yang disebut namanya tertawa gelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun