Mohon tunggu...
Tari Abdullah
Tari Abdullah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Nama lengkap Mudjilestari tapi lebih sering disapa dengan Tari Abdullah profesi sebagai penulis, conten creator, dan motivator. Ibu dari 4 anak berstatus sebagai single parent. Berdarah campuran sunda - jawa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Peperangan Batin

6 Juni 2020   05:34 Diperbarui: 6 Juni 2020   05:44 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/peperangan/photo:doc.pri


"Aku ingin kamu menikah dengan Mas Anan." Gischa mengucap kalimatnya lirih, namun cukup membuat Lintang seperti mendengar petir di siang benderang.
"Kamu nggak lagi mengigau kan, Gis?" tanya Lintang mencari kebenaran di kedalaman mata Gischa.

Gischa menggeleng, tak ada aura main-main dalam tatapnya. Ia bahkan menatap Lintang dengan penuh harap.

"Aku serius, Tang." Gischa menekankan sekali lagi kalimatnya, membuat Lintang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Seumur hidup baru kali ini ada perempuan yang meminta perempuan lain untuk menikahi suaminya. Permainan gila macam apa ini.. Lintang menyugar kasar tak tahu harus berkata apa.

"Gischa.." Lintang menatap lekat sahabatnya.

"Selama kita bersahabat,  kamu memang selalu penuh kejutan dengan candaan kamu. Tapi kali ini candaan kamu nggak lucu."

"Aku nggak lagi becanda, sayang." Gischa mencolek hidung Lintang yang mancung.

"Stop! Don't kidding anymore! Kamu bukan cuma membuat aku terkejut, tapi hampir pingsan karena kegilaan kamu."

Gischa tersenyum,  memutar kursi rodanya hingga sekarang mereka berhadapan. Lalu diraihnya tangan Lintang.

"Aku minta tolong sangat.. Menikahlah dengan Mas Anan..! Bahagiakan dia..!"

"Tunggu..! Maksudmu apakah...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun