Mohon tunggu...
Mudayat Haqi
Mudayat Haqi Mohon Tunggu... Dosen - BERKARYA DAN BERMANFAAT

Dosen Tetap Stiamak Yayasan Barunawati Biru Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Gara-gara Kucing Garong

31 Maret 2021   20:38 Diperbarui: 31 Maret 2021   20:44 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saya teringat istilah kucing garong di sebuah lagu berjudul Kucing Garong yang dilantunkan artis dangdut pantura Dede S. Lirik lagu ini bercerita tentang lelaki yang matanya blingsatan jika melihat ada perempuan yang menarik hatinya. Seperti halnya kucing garong yang melihat pepes langsung diembat.

Alih-alih cerita gara-gara kucing garong yang menjadi hewan piaraan di warga saya. Yang akhirnya antartetangga menjadi pertengkaran sengit. Kok bisa seperti itu...? Ceritanya begini...! Kemarin petang saya sepulang dari kerja dari kampus STIAMAK BARUNAWATI naungan YBBS, saya bersama istri dan anak-anak duduk-duduk santai di teras rumah sambil memandangi tanaman bunga yang kian merekah indah. Eh...tahu-tahu ada empatv  orang warga berbondong-bondong ke rumah bilang ada masalah pertengkaran warga.

Dalam batin saya bergumam, ono opo maneh wong wong iki(ada apa lagi warga ini). Ternyata saya harus meleraikan pertengkaran sengit dua keluarga bertetangga yang rumahnya berdenpetan. Si bapak A(nama samaran) merasa terganggu dengan suara kucing yang suka meraung-raung. Karena, Si bapak A ini bilang  sudah tujuh bulan terakhir banyak kerja di rumah(WFH). 

Si bapak B tidak terima karena merasa hewan piaraannya yang menjadi kesayangannya. Banyak hal yang sudah saya sampaikan terhadap kedua bapak tersebut saat saya ajak saling mengerti duduk perkaranya di kantor RW. Semoga kejadian tersebut menjadikan hikmah dalam hidup bertetangga, apalagi di perumahan yang rumahnya berdempetan untuk saling mengerti dan memahami bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun